28 April 2024

Mau Sehat? Klik Obat Digital

Ada Apa Dengan Obat Kanker Hati Tecentriq?

OBATDIGITAL – Kabar buruk mungkin bisa dialami oleh penderita kanker hati. Sebab, obat yang digadang-gadang untuk menyembuhkan penyakit kanker hati stadium awal, bakal menunggu waktu yang tepat. Tecentriq buat Rochge semula menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 3. Namun belakangan ada kasus kematian yang menimpa pengguna obat buatan pabrik farmasi yang berpusat di Basel, Swiss. Kasus tersebut disinyalir bakal menunda rencana Roche mengajukan ijin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). 

Semula, kombinasi(kombo)  Tecentriq dan obat kanker lainnya, Avastin, diklaim mengurangi risiko kekambuhan penyakit atau kematian sebesar 28% dibandingkan dengan pengawasan aktif ketika diadopsi setelah operasi sebagai pengobatan tambahan untuk pasien karsinoma hepatoseluler (HCC) yang berisiko tinggi kambuh. Para peneliti membagikan hasil dari uji coba fase 3 IMBrave050 pada pertemuan tahunan American Association for Cancer Research tahun 2023.

Menurut presentasi pers oleh Pierce Chow, Ph.D., dari Duke-NUS Medical School,  dalam evaluasi awal harapan hidup pasien, kombinasi Tecentriq-Avastin dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 42% pada analisis sementara. Tetapi, Chow mencatat analisis kelangsungan hidup secara keseluruhan “sangat tidak dewasa,” mengingat hanya 47 pasien, atau 7% dari seluruh populasi percobaan, yang meninggal.

Dari 27 kematian di lengan Tecentriq-Avastin, tiga kematian terkait COVID-19 terjadi dalam satu tahun pengacakan. Tak satu pun dari 20 kematian di kelompok kontrol terkait dengan COVID-19 pada tahun pertama.

Jumlah kematian yang disebabkan oleh kekambuhan kanker hati serupa antara kedua lengan, menurut Chow. Tetapi kematian dua pasien (0,6%) dianggap terkait dengan pengobatan Tecentriq atau Avastin.

Secara lebih luas, peneliti mencatat tingkat 24,1% efek samping serius untuk kombo Tecentriq-Avastin, termasuk 13,3% terkait dengan pengobatan. Sebaliknya, kelompok pengawasan mencatat tingkat 10,3% efek samping yang serius.

Tim Eisen, kepala waralaba onkologi genitourinari Roche, membantahnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fierce Pharma, bahwa sebagian besar pasien dalam uji coba itu masih hidup.