OBATDIGITAL – Hampir setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan sebagian besar (mendekati 70%) masuk dalam kesehatan dunia dan berperan sebagai tenaga kerja perawatan sosial. Namun, kesenjangan dalam perawatan kesehatan perempuan masih ada, baik di Asia Pasifik maupun secara global.
Menjelang peringatan Hari Kartini yang jatuh di tanggal 21 April dan perayaan Hari Perempuan Internasional pada bulan Maret lalu, Royal Philips menampilkan hasil survei terbaru soal kesetaraan gender dalam perawatan kesehatan. Survei itu bernama Healthy Living in Asia,
Lebih dari 2.000 perempuan di Singapura, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand, berpartisipasi dalam survei yang diprakarsai oleh Philips dan dilakukan oleh lembaga riset Kantar Profiles Network.
Survei ini bertujuan menyoroti kesenjangan perawatan kesehatan gender yang ada di Asia dan menyerukan dukungan serta pemberdayaan perempuan yang lebih besar dalam memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.
Hasil survei itu menunjukkan bahwa meskipun perempuan di Asia lebih memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan daripada sebelum pandemi. Sejak pandemi, hampir separuh perempuan dalam survei tersebut lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan fisik mereka secara keseluruhan (50%), mental (47%), dan emosional (47%) lebih dari sebelumnya.
Sebesar 99% responden di Indonesia menganggap penting untuk mengambil langkah aktif untuk tetap sehat, guna mencegah penyakit di kemudian hari, dengan 57% responden secara teratur telah menerapkan gaya hidup sehat dan 56% rajin mencari informasi kesehatan secara online untuk meningkatkan kesadaran mereka, terutama pada responden perempuan.
Namun, kurangnya waktu untuk diri sendiri karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi serta hambatan finansial menjadi tantangan utama yang mencegah mereka merawat kesehatannya dengan lebih baik
Mayoritas perempuan menyatakan kurangnya waktu karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi (49%) serta kurangnya sumber keuangan (44%) sebagai hambatan utama. Buktinya, kurang dari 1/3 melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Sangat menggembirakan melihat begitu banyak orang di Indonesia, terutama perempuan menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan memantau kesehatan mereka secara teratur,” kata Pim Preesman, Country Leader Philips Indonesia.
Mengenai hambatan yang dialami perempuan, Preesman mengatakan, pemantauan adalah salah satu cara paling efektif untuk mengoptimalkan pencegahan penyakit.
“Berbagi data juga sama pentingnya – ini akan membantu praktisi kesehatan dan konsumen mengumpulkan informasi yang dapat ditindaklanjuti yang didukung oleh riwayat kesehatan, menghasilkan rekomendasi kesehatan yang lebih baik untuk mencegah penyakit,” pungkas Preesman dalam rilisnya yang diterima OBATDIGITAL.
Berita Terkait
Pfizer Ajak 2 RS Kembangkan Telekonsultasi Kanker Payudara
Studi Terbaru Tunjukkan Vitamin D Bisa Turunkan Tekanan Darah Pada Obese Lansia
Hadapi Bahaya Pneumonia, Masyarakat Perlu Diedukasi