9 Oktober 2024

Anti Asma & Bronkodilator

Golongan jenis ini bekerja dengan merelaksasi bronkus sehingga aliran napas berjalan lancar, dan pergerakan bronkus bisa elastis. Dengan adanya gerakan itu, maka kerja bronkus menyedot oksigen dari udara untuk dikirimkan ke paru-paru berjalan normal.

Ada beberapa obat yang tergolong dalam kategori anti asma dan bronkodilator. Antara lain:

  1. Teofilin. Obat ini bekerja mengatasi obstruksi saluran napas. Caranya obat itu dimetabolisme di dalam hati. Ada beberapa sediaan, seperti sediaan teofilin lepas lambat yang bekerja efektif selama 12 jam.  Yang termasuk dalam jenis ini, adalah teofilin dan aminofilin. Aminofilin merupakan campuran dari teofilin dengan etilendiamin sehingga diklaim lebih baik daripada teofilin. Kedua jenis obat ini berupa injeksi intravena. Efek samping: takikardia, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia, aritmia.
  2. Stimulan adrenoreseptor. Obat ini biasanya berbentuk obat hirup untuk penderita alergi seperti asma, yang menjadi sasaran pada adrenalin. Obat golongan ini terdiri dua jenis: stimulan adrenoreseptor beta-2 selektif dan stimulan adrenoreseptor lainnya.  Yang termasuk dalam stimulan adrenoreseptor beta-2 selektif antara lain salbutamol, terbutalin, salmeterol, fenoterol hidrobromida, dan eformoterol. Salbutamol dan terbutalin dianjurkan untuk penanganan asma ringan dan sedang dan lama kerjanya lebih pendek. Sebaliknya salmeterol, fenoterol hidrobromida, dan eformoterol, lebih panjang. Efek samping: tremor halus, takikardia, sakit kepala, dan sebagainya. Sementara itu, stimulan adrenoreseptor lainnya  di antaranya: efedrin hidroklorida, isoprenalin sulfat, orsiprenalin sulfat, dan kombinasi teofilin dan efedrin. Efek samping: takikardia, cemas, tegang, insomnia, tremor, mulut kering, aritmia, rasa dingin.
  3. Bronkodilator antimuskarinik. Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk inhalasi dan digunakan oleh nebulizer. Penderita asma akut bearat biasanya diberikan obat ini. Obat yang termasuk dalam jenis itu adalah ipratropium bromida. Efek samping: konstipasi, mulut kering, dan retensi urin.

Maaf Anda tak bisa menyalin konten ini. Terima kasih.

RSS
Follow by Email
X (Twitter)
Visit Us
Follow Me
Instagram