Kejang-kejang bisa terjadi karena demam tinggi, tetapi bisa pula si penderita terkena penyakit epilepsi atau ayan.
Epilepsi pun ada beberapa tipe, seperti epilepsi toniklonik, epilepsi petitmal sederhana, epilepsi parsial, dan epilepsi mioklonik.
Untuk terapinya, obatnya pun berbeda-beda tergantung tipenya. Untuk tipe epilepsi toniklonik misalnya, beberapa obatnya, antara lain: karbamazepin, fenitoin, natrium valproat, fenobarbiton, primidon, lamotrigin, dan vigabratin.
Obat-obatan seperti valproat, klonazepam, etosuksimid, untuk epilepsi petitmal. Lalu, untuk epilepsi parsial, ada beberapa obat seperti karbamazepin, fenitoin, natrium valproat, klonasupan, asetazolamid.
Kemudian obat untuk epilepsi mioklonik di antaranya valproat, klonazepam etoksuksimid, atau obat epilepsi lain.
Efek samping: gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, ataksia, demam, dan hepatitis.
Untuk kejang karena demam bisa diberikan obat penurun panas seperti parasetamol atau bisa pula diazepam.
Sumber: Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000.