Bekasi, Obat Digital – Tingginya harga obat mendorong sejumlah orang memburu obat yang dianggap murah. Mereka mencari toko-toko obat dimana saja yang penting harganya murah. Padahal mereka tidak tahu obat yang dibeli dengan harga murah itu bukan obat asli. Obat yang dibeli itu ternyata obat ilegal alias palsu.
Akibatnya, baru diketahui setelah obat tersebut dikonsumsi. Yang dirasakan tidak ada perbaikan tubuh setelah meminum obat tersebut. Malah sebaliknya, penyakitnya bertambah parah dan muncul penyakit baru lagi.
Maka, kita perlu berhati-hati memilih. Tidak asal jangan murah kemudian membelinya. Apalagi obat tersebut dijual lagi ke orang lain untuk mengeruk keuntungan yang tidak sedikit.
Berikut apa yang dimaksud dengan obat palsu:
- Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), obat palsu adalah obat yang mempunyai merk yang sama dengan aslinya, tak diproduksi dan dijual tanpa memiliki izin.
- Obat itu mengandung bahan aktif yang sama dengan yang asli, namun kadarnya lebih rendah sehingga kurang berkhasiat.
- Obat tersebut tidak mengandung bahan aktif seperti aslinya, namun merknya disamakan dengan obat yang asli.
- Obat tersebut mengandung bahan aktif namun dicampur dengan bahan aktif lain yang saling bertolak belakang kerjanya, sehingga bisa merusak organ tubuh.
- Obat tersebut mengandung bahan aktif yang dicampur dengan bahan aktif lain dengan tujuan menimbulkan sugesti si pemakai bahwa obat itu berkhasiat dan cepat bereaksi.
- Obatnya dibungkus dengan kemasan obat pada umumnya, seperti kertas yang buram dan tidak dilapisi plastik sebagaimana umumnya obat asli.
Lalu bagaimana cara mengenali obat itu palsu atau asli? Sebenarnya bagi orang awam, agak sulit membedakannya. Sebab, dalam kemasan obat palsu pun tertera nama merk obat, produsen, tanggal kadaluarsa, dan sebagainya.
Belum lagi bentuk obatnya yang agak mirip dengan aslinya. Jika belum terbiasa mengenali obat yang diminum, orang akan tertipu.
Untuk itu perlu kehati-hatian memilih dan membelinya. Perhatikan beberapa tipsnya sebagai berikut:
- Upayakan membeli apotek resmi dan bukan membeli di toko obat.
- Perhatikan kemasan obat apakah seperti kemasan obat umumnya.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa dan harga eceran tertinggi serta izin edar. Biasanya obat palsu tidak mencantumkan satu atau lebih tanda-tanda tersebut. Biasanya tulisan tersebut pada obat palsu mudah terhapus.
- Setelah dibuka kemasannya, perhatikan obatnya. Apakah mudah hancur atau tidak? Biasanya obat palsu terbuat dari tepung biasa, dan mudah hancur begitu jari tangan menekannya.
- Perhatian bentuk dan warna obat. Sebelum membeli biasanya kita tahu bentuk dan warna obat yang akan kita beli, baik dari pengalaman atau dari mengunduh di situs resmi. Misalnya produsen obat asli hanya memproduksi obat berbentuk tablet, tapi yang ditemukan pembeli berbentuk kapsul.
Diolah dari berbagai sumber
Aries Kelana