Obat Digital – Jika kita membeli obat di apotek, kita akan menemukan lingkaran berwarna dengan tepi berwarna hitam di setiap kemasan. Di dalam lingkaran itu terdapat huruf K kapital.

Yang mengenaskan, banyak konsumen yang tak perduli dengan warna lingkaran itu pada saat membeli obat. Mereka lebih memperhatikan nama obat dan dosis, serta peruntukannya.

Padahal lingkaran warna itu perlu menjadi perhatian konsumen, sebab ini menyangkut risiko mengonsumsi obat.

Ada tiga lingkaran yang terdapat pada kemasan tersebut, yaitu hijau, biru, dan merah. Lingkaran hijau berarti obat ini bisa didapatkan dengan bebas di mana saja, termasuk apotek atau warung-warung sekitar kita tanpa perlu memakai resep dokter.

Meskipun bebas, konsumen tak bisa seenaknya mengkonsumsinya. Konsumen tetap memperhatikan dosis dan berapa kali harus dikonsumsi dalam sehari. Artinya memperhatikan aturan pakai dan kontraindikasinya.

Berikutnya obat dengan kemasan berlingkaran biru. Obat ini memiliki dosis yang lebih tinggi dari obat bebas namun bisa dibeli meskipun tanpa memakai resep dokter. Seringkali, obat berjenis ini hanya bisa didapatkan di apotek.

Yang terakhir lingkaran merah yang berarti obat itu tergolong obat keras dan hanya dokter yang bisa memberikannya dengan resep dokter.

Ada satu lagi di luar tiga warna dalam lingkaran yang disebut di atas. Yaitu: lingkaran berwarna putih dengan tanda plus di bawahnya, Itu artinya obat itu digolongkan sebagai psikotropika atau narkotika. Obat ini pun terbilang kerasd an hanya dokter tertentu yang bisa memberikan obat itu dalam bentuk resep.

Diolah dari berbagai sumber.