Obat-obat untuk otot bertujuan untuk melemaskan beberapa otot tubuh yang dirasakan atau dianggap kaku atau tegang. Namun ada beberapa jenis obat yang diperuntukkannya berbeda dengan letak otot. Misalnya obat untuk melemaskan otot di perut dan diafrgma berbeda dengan otot rangka, dan sebagainya. Sebagian berkaitan dengan pembiusan yang dilakukan dokter anestesi.
Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:
- obat pemacu neuromuskuler. Beberapa obat yang masuk dalam kelompok ini adalah: neostigmin. Efek samping: mual, muntah, diare, air liur berlebihan, epilepsi, hipotensi, dan gangguan fungsi ginjal.
- penghambat transmisi neuromuskuler. Bekerja melemaskan otot rangka, otot perut, pita suara dalam proses anestesi misalnya. Obat-obat yang termasuk dalam golongan ini adalah atrakurium besilat, vekuronium bromida, rokuronium bromida, pankuranium bromida, mivakurium klorida, suksinilkolin, baklofen, karisoprodol, klorzoksason, eperison HCL, tizanidin.
Sumber: Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000.