4 Mei 2024

Mau Sehat? Klik Obat Digital

Ini 6 Penyakit Tropik Yang Terabaikan

OBATDIGITAL – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sejumlah Penyakit Tropis Terabaikan atau Neglected Tropical Siseases (NTDs) yang harus diperhatikan. Di Indonesia, sejumlah penyakit yang masuk kategori penyakit tropis antaralain schistosomiasis, kusta, frambusia, filariasis, dan cacingan. 

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan sebanyak 236 kabupaten/kota di 28 provinsi menjadi daerah endemik filariasis atau penyakit kaki gajah. Setidaknya terdapat 9.906 kasus kronis filariasis yang tersebar di berbagai provinsi. 

“Dari target sebanyak 93, hanya 72 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi pada tahun 2021, dan baru ada 33 kabupaten/kota telah mendapatkan sertifikat eliminasi filariasis,” ujar Maxi dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/2/2023). 

Prof Taniawati dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyebutkan, penyakit kaki gajah ini ditularkan oleh larva yang ada dalam nyamuk.

Tahap awal seseorang yang terkena kaki gajah biasanya belum menampakkan gejala berarti alias masih normal. 

“Ini yang susah untuk pengobatan tapi pasien bilang masih normal, gejala awal demam ringan, itu yang menyebabkan mereka tidak sadar, kemudian bengkak, kempes, dan bengkak lagi dan tidak bisa kempes lagi,” ujarnya. 

Sedangkan untuk penyakit cacingan, pada 2021 terdapat sekitar 36,97 juta anak di Indonesia yang mendapatkan penanganan berupa Pemberian Obat Pencegahan secara Massal Cacingan (POPM).

Prevalensi penyakit cacingan pun bervariasi, dari 2017 hingga 2021 tercatat 66 kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan di bawah 5%, dan 26 kabupaten/kota yang memiliki prevalensi cacingan di atas 10%. 

Sementara itu, schistosomiasis tercatat menjadi penyakit endemik di 28 desa di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Peta jalan eradikasi penyakit schistosomiasis 2019-2025 mengikuti rekomendasi WHO.

Yaitu dengan pengurangan tingkat kejadian infeksi pada manusia menjadi nol, pengurangan tingkat kejadian infeksi pada hewan menjadi nol, dan pengurangan jumlah keong yang terinfeksi menjadi nol.

Adapun sejak tahun 2000 Indonesia dinyatakan telah mencapai status eliminasi kusta dengan angka prevalensi kusta tingkat nasional sebesar 0,9 per 10.000 penduduk.

Pada 2021 terdapat 6 provinsi dan 101 kabupaten/kota belum mencapai eliminasi kusta di Indonesia, serta 26 provinsi masih memiliki angka cacat tingkat 2 diatas 1 per 1 juta penduduk.