OBATDIGITAL – Pikun alias alzheimer merupakan salah satu penyakit saraf yang ditakutkan semua orang. Penyakit yang banyak menyerang lansia bisa membuat orang lupa akan sesuatu.
Tapi tenang hal itu bisa dicegah. Dalam sebuah studi baru yang dilakukan pada tikus, para ilmuwan melaporkan bukti bahwa vitamin K dapat membantu melindungi terhadap penurunan kognitif terkait penuaan yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.
“Vitamin K2 menunjukkan dampak yang sangat menjanjikan dalam menghambat perubahan perilaku, fungsional, biokimia dan histopatologi terkait penuaan pada otak penuaan pikun,” kata Mohamed El-Sherbiny, peneliti dari Universitas AlMaarefa di Arab Saudi.
“Vitamin K2 dapat diusulkan menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk melemahkan gangguan terkait usia dan mempertahankan fungsi kognitif pada individu yang menua,” sambung ketua tim studi dalam Scitech Daily (7/4/2022).
Demensia atau pikun adalah suatu bentuk gangguan kognitif yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan berbeda dari penyimpangan memori normal yang terjadi dengan penuaan.
Di Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari enam juta orang menderita Alzheimer, salah satu jenis demensia yang paling umum.
Sementara itu, vitamin K adalah sekelompok senyawa yang mencakup vitamin K1, ditemukan dalam sayuran berdaun hijau dan beberapa sayuran lainnya, dan vitamin K2, ditemukan dalam daging, keju, dan telur.
Studi sebelumnya telah menghubungkan vitamin K dengan proses yang terlibat dalam fungsi otak, dan beberapa penelitian telah mengaitkan kekurangan vitamin K dengan penyakit Alzheimer dan demensia.
Sedangkan, studi baru menjelaskan beberapa jalur biologis di mana vitamin K muncul untuk membantu menjaga fungsi kognitif.
Para peneliti menyelidiki efek menaquinone-7 (MK-7), suatu bentuk vitamin K2, pada tikus berusia 3 bulan, usia di mana tikus telah mencapai kedewasaan. Satu kelompok tikus mendapat suplemen MK-7 selama 17 bulan sedangkan kelompok lainnya tidak.
Para peneliti menggunakan tes yang divalidasi termasuk labirin, tes berenang, dan tes sosialisasi untuk menilai fungsi kognitif tikus dan perilaku seperti depresi dan kecemasan.
Tes ini mengungkapkan bahwa tikus yang menerima MK-7 berkinerja lebih baik daripada yang tidak. Suplementasi vitamin K dikaitkan dengan penurunan bukti gangguan kognitif, depresi, dan kecemasan, bersama dengan peningkatan memori spasial dan kemampuan belajar.
Di akhir penelitian, para peneliti memeriksa jaringan otak tikus untuk mendapatkan wawasan tentang jalur biologis yang terlibat.
Hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin K mempengaruhi jalur yang melibatkan protein NLRP3, caspase-1, dan Nrf-2, yang terlibat dalam peradangan dan aktivitas antioksidan.
Ini juga tampaknya mempromosikan ekspresi tirosin, asam amino yang membantu menjaga fungsi kognitif. Selain berbagai bentuk vitamin K yang ditemukan secara alami dalam makanan, suplemen vitamin K tersedia secara komersial.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan apakah temuan baru ini diterjemahkan dari tikus ke manusia dan untuk mengidentifikasi sumber dan dosis vitamin K yang optimal untuk menuai manfaat otak yang potensial.
Orang yang memakai pengencer darah tertentu dan obat lain disarankan untuk menghindari suplemen vitamin K dan makanan yang kaya vitamin K.
Berita Lain
Catat, Makanan Berserat Penting Bagi Perkembangan Otak Janin
Cek Fakta, Tanaman Obat Cina Bisa Atasi Kanker Otak
Ini Manfaat Kalium Yang Terdapat Dalam Daun Kelor