6 Desember 2023

Jalani Hidup Sehat Dengan Terapi Yang Tepat

WHO Prakualifikasi Tocilizumab, Obat COVID-19 Buatan Roche

OBATDIGITAL – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lakukan prakualifikasi antibodi monoklonal untuk mengobati COVID-19. Obat tersebut, tocilizumab, diproduksi oleh perusahaan farmasi Roche dari Swiss.

Tocilizumab bukan obat pertama yang masuk dalam daftar prakualifikasi WHO. Saat ini sudah ada enam obat COVID-19 yang telah diprakualifikasi, dan tiga di antaranya produksi Roche.

Dilansir dari situs resmi WHO (11/2/2022), prakualifikasi yang dilakukan akan membuka persaingan sehat bagi perusahaan farmasi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk obat-obatan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, prakualifikasi obat tersebut juga akan membantu otorisasi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk dapat mengakses pengobatan COVID-19.

Tocilizumab merupakan antibodi monoklonal yang bekerja dengan cara menghambat reseptor Interlukin-6 yang dapat menimbulkan peradangan. Reseptor ini ditemukan dalam kadar tinggi pada pasien COVID-19 yang kritis atau memiliki gejala berat.

Selama ini, tocilizumab dikenal sebagai obat untuk radang sendi, dan sudah digunakan di 120 negara. Hasil studi klinis menunjukkan, jika tocilizumab diberikan secara intravena, terbukti dapat mengurangi risiko kematian pada pasien gejala berat COVID-19.

Obat ini juga dapat memulihkan pasien lebih cepat, sehingga tidak terlalu lama dirawat inap di rumah sakit.

Meski begitu, WHO hanya merekomendasikan tocilizumab untuk pasien yang telah kritis atau didiagnosis mengalami COVID-19 gejala parah. Tidak boleh digunakan untuk pasien yang gejalanya ringan.

Tocilizumab saat ini masih dibanderol dengan harga yang sangat mahal, yaitu sekitar US$500-600 per dosisnya. Pasokannya juga terbatas dan tidak bisa diakses di banyak negara.

WHO dan Roche saat ini tengah membicarakan harga dan akses obat tocilizumab yang lebih baik, khususnya untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah. Karenanya, prakualifikasi ini dilakukan.

Prakualifikasi WHO dilakukan dengan menilai beberapa aspek dari produk obat, antara lain aspek kualitas, keamanan, dan kemanjuran.

Banyak negara yang menggunakan daftar obat prakualifikasi WHO untuk pelayanan kesehatan, seperti vaksin, diagnostik, pembelian obat-obatan secara massal, dan lainnya.

, ,