OBATDIGITAL – Kasus baru Gangguan Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) kembali muncul pada Januari 2023. Sebanyak dua kasus baru dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, satu Kasus konfirmasi GGAPA yaitu anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Setelah menjalani serangkaian perawatan dan sempat dibawa pulang, pasien sempat dirujuk ke RSCM namun dinyatakan meninggal pada 1 Februari 2023.
Sementara itu kasus lainnya masih merupakan suspek, yakni anak berusia 7 tahun yang mengalami demam dan mengonsumsi obat penurun panas dalam bentuk sirop.
Mengetahui adanya kasus baru GGAPA ini, Kemenkes bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar dan Puslabfor Polri melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril mengatakan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menemukan penyebab kasus GGAPA.
“Tentunya ke depan ini harus menjadi pengalaman pertama dan terakhir yang harus kita akhiri adalah di mana semua pengujian obat itu harus betul-betul dilakukan dengan baik sebelum diedarkan,” ujar Emanuel dalam keterangan resmi yang dikutip dari situs dpr.go.id, Rabu (8/2/2023).
Sebelumnya, BPOM dikabarkan telah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan. Industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).
BPOM telah melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN). BPOM juga telah melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
Berita Lain
YKI Dapat Bantuan Kantong Stoma dari Yayasan Batik
Awas Ada Wabah Baru Pasca COVID-19
Duo Raksasa Farmasi Berebut Pasar Obat Kanker Paru