OBATDIGITAL- Kanker otak menjadi salah satu penyakit mematikan. Terapi yang selama ini dilakukan adalah dengan pembedahan dan kemoterapi. Tapi tak semua pasien bisa sembuh.
Menurut American Cancer Society, setiap tahun ada 24.000 pasien baru kanker otak. Dari jumlah tersebut 18.000 meninggal dunia.
Salah satu cara yang aman dan efektif untuk melewati penghalang darah-otak, seperti yang diketahui, adalah dengan menggunakan ultrasonografi (USG). Tujuannya
untuk menggerakkan sel-sel yang cukup untuk membuka pori-pori yang cukup besar untuk memungkinkan obat melewatinya.
Tetapi mendapatkan ultrasound melalui tengkorak manusia yang tebal tidaklah mudah. Umumnya, beberapa perangkat ultrasonografi yang kuat harus ditempatkan secara strategis di sekitar tengkorak dan secara hati-hati difokuskan pada lokasi tumor dengan mesin MRI segera setelah kemoterapi diberikan di rumah sakit.
Prosesnya memakan waktu lima atau enam jam dan ultrasound yang kuat dapat merusak jaringan. Jarang dilakukan lebih dari sekali, padahal kebanyakan pasien kanker otak agresif menjalani kemoterapi selama berbulan-bulan.
Menerapkan ultrasound setiap kali pasien menerima kemoterapi akan jauh lebih efektif. Tetapi karena proses MRI-ultrasound sangat rumit, jarang dilakukan.
“Kita dapat menghindari semua itu dengan menggunakan perangkat implan” di dalam otak itu sendiri, kata insinyur biomedis Thanh Nguyen, salah satu peneliti di i universitas tersebut.
Tetapi masalah ini dapat teratasi dengan USG baru. USG baru yang dapat terbiodegradasi jauh lebih kuat daripada perangkat sebelumnya yang dapat membuat kanker otak lebih dapat diobati. Itu menurut para peneliti University of Connecticut, Amerika Serikat dalam Science Advances (14/6/2023).
Para peneliti menguji perangkat tersebut pada tikus dengan kanker otak. Mereka merawat tikus dengan PTX (paclitaxel), bahan kimia kemoterapi ampuh yang efektif melawan kanker otak tetapi sulit melewati penghalang darah-otak.
Ultrasonografi glisin-PCL berhasil mengaktifkan PTX untuk melewati penghalang darah-otak – tumor menyusut dan pengobatan menggandakan masa hidup tikus dengan kanker otak dibandingkan dengan tikus yang tidak menerima pengobatan.
Gabungan glisin-PCL ultrasound + perawatan PTX juga jauh lebih efektif untuk tikus daripada mengobati dengan PTX saja, atau PTX dan ultrasound dari perangkat ultrasound biodegradable lab Nguyen versi asli yang kurang kuat, berdasarkan PLLA.
Sumber: Science Daily.
Berita Terkait
BPOM AS Setujui Vaksin Flu Berbentuk Semprotan
BPOM Bertemu PSI, Apa Yang Dibahas?
Di Musim Kemarau Anak Butuh Suplemen Herbal Agar Tetap Fit