15 Februari 2025

Obat Digital

Berita Seputar Farmasi dan Kesehatan

Suplementasi Asam Empedu Bisa Atasi Kanker Hati

sel kanker

OBATDIGITAL – Jangan menyepelekan kanker hati. Penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh virus hepatitis B dan C ini sudah banyak penderitanya. Di Indonesia, jumlah kasus kanker hati cukup tinggi, dengan angka sekitar 10–15 kasus per 100.000 penduduk per tahunnya.

Kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi keempat di Indonesia, setelah kanker paru, kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kolon.

American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar 42.240 kasus baru kanker hati dan kanker saluran empedu intrahepatik akan terdiagnosis di AS pada tahun 2025, yang dapat menyebabkan sekitar 30.090 kematian.

Tingkat kejadian kanker hati telah meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1980, dan tingkat kematian telah meningkat dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir.

Upaya untuk mengobati kanker hati terus dilakukan. Setelah lewat imunoterapi, periset mencoba memanfaatkan asam empedu. Asam empedu diproduksi di hati dari kolesterol dan memainkan peran penting dalam pencernaan lemak. Empedu juga berperan memberikan warna pada feses.

Temuan para ilmuwan dari Institut Studi Biologi Salk menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam ursodeoksikolat (UDCA) melalui suplemen makanan dapat mengendalikan pertumbuhan tumor pada kanker hati, menawarkan target yang lebih luas untuk meningkatkan pengobatan kanker hati.

Para ilmuwan itu menyelidiki bagaimana imunoterapi bisa jadi kurang efektif dalam mengobati kanker hati dibandingkan dengan kanker lainnya, dengan melihat bagaimana sistem imun dan hati berinteraksi. Para peneliti mengevaluasi model tikus dan tumor hati manusia untuk melakukan penilaian.

Dalam studi itu mereka mengidentifikasi peningkatan kadar asam empedu terkonjugasi dalam biopsi kanker hati manusia dan menunjukkan bahwa menghambat protein BAAT, yang bertanggung jawab untuk memproduksi asam empedu ini, mengurangi pertumbuhan tumor pada tikus, yang menunjukkan bahwa penargetan BAAT dapat meningkatkan respons imunoterapi pada pasien kanker hati.

Sebelumnya dokter menggunakan imunoterapi. Imunoterapi, pendekatan pengobatan kanker modern yang menggunakan sistem imun individu untuk mencari dan menghancurkan sel kanker.

Itu karena pendekatan ini telah menunjukkan keberhasilan yang lebih besar pada kanker paru-paru, ginjal, dan kandung kemih. Inhibitor protein terkait limfosit T sitotoksik 4 (CTLA-4) seperti ipilimumab dan tremelimumab sering digunakan sebagai imunoterapi kanker hati yang memblokir CTLA-4, protein lain pada sel T, dan meningkatkan respons imun.

Aries Kelana
Sumber: pharmacytimes.com