OBATDIGITAL – Peneliti di Baker Heart and Diabetes Institute dan Monash University Australia, melakukan studi yang dapat membantu menginformasikan pengobatan dan mencegah kejadian serius seperti serangan jantung atau kematian pada pasien diabetes dengan risiko tinggi kejadian kardiovaskular yang serius.
Studi terbaru ini menunjukkan, untuk pertama kalinya, potensi penghambat SGLT2 dapagliflozin untuk menstabilkan plak yang rentan pada pasien diabetes juga berperan untuk mencegah pecahnya plak dan serangan jantung.
Studi praklinis ini, dipimpin oleh Dr. Yung-Chih Chen dari Baker Institute dan Profesor Karlheinz Peter dan Profesor Karin Jandeleit-Dahm dari Universitas Monash, dan diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, memberikan alasan lebih lanjut untuk penggunaan dapagliflozin—yang pertama obat penurun glukosa kelas baru ini akan tersedia di Australia—oleh spesialis kesehatan termasuk dokter umum, ahli endokrin, dan ahli jantung.
Makalah ini juga memberikan bukti konsep untuk menguji kemampuan menstabilkan plak dari obat ini dan obat anti-diabetes lainnya. Profesor Peter, yang merupakan ahli penyakit jantung yang berspesialisasi dalam merawat pasien dengan serangan jantung, mengatakan efek pada stabilitas plak yang ditunjukkan dalam penelitian ini dengan dapagliflozin dapat menjelaskan, setidaknya sebagian, pengurangan kejadian kardiovaskular yang terlihat pada pasien diabetes yang diobati dengan obat ini.
Sementara itu, Profesor Jandeleit-Dahm, seorang dokter spesialis dalam merawat pasien diabetes, menyatakan bahwa diabetes diketahui mempercepat aterosklerosis (penumpukan lemak di arteri) dan meningkatkan ketidakstabilan plak, yang dapat menyebabkan pecahnya plak dan serangan jantung, sehingga sehingga penyakit arteri koroner yang dipercepat pada pasien diabetes telah menjadi penyebab utama kematian dini dan peningkatan morbiditas di seluruh dunia.
Dengan kebutuhan signifikan yang belum terpenuhi seputar aterosklerosis yang dipercepat diabetes dan identifikasi target dan strategi terapi baru, makalah terbaru ini hadir di tengah minat global yang kuat pada kelas obat baru ini.
Sementara inhibitor SGLT2 telah muncul sebagai kelas terapi baru untuk menurunkan glukosa darah, beberapa uji klinis telah menunjukkan kemanjuran efek penurunan glukosa dari inhibitor SGLT2 dalam kaitannya dengan peningkatan hasil kardiovaskular.
“Dengan obat anti-diabetes tertentu yang semakin ditambahkan ke daftar standar ahli jantung, studi terbaru ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk potensi inhibitor SGLT2 untuk memainkan peran penting dalam mencegah ketidakstabilan plak, dan kejadian kardiovaskular,” kata Profesor Peter, seperti dilansir dari Medical Xpress (4/1/2022).
Berita Lain
Kenali Kisqali, Obat Kanker Payudara Yang Mengurangi Risiko Kekambuhan
Protein Ini Bisa Membakar Lemak dan Gula
Sebentar Lagi Ada Obat Atasi Kebutaan Akibat Diabetes