OBATDIGITAL – Ramipril, salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sehingga dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.
Mengutip laman Instalasi Farmasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Ramipril umumnya diresepkan untuk penderita gagal jantung dan hipertensi. Selain itu, Ramipril juga dapat digunakan untuk mencegah kerusakan ginjal dan pembuluh darah akibat diabetes.
Lebih lanjut, Ramipril dapat digunakan untuk mengurangi risiko gagal jantung setelah mengalami serangan jantung, khususnya pada pasien dengan kondisi dinding kiri jantung yang membengkak.
Ramipril merupakan obat golongan ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitor yang bekerja dengan cara mengubah enzim peptida angiotensin I menjadi angiotensin II untuk melancarkan dan menstabilkan tekanan darah.
Ramipril tidak disarankan bagi ibu hamil dan menyusui, serta harus mendapat pengawasan dokter bila digunakan bersamaan dengan obat lain, sedang dehidrasi, ada riwayat alergi, atau jika pasien mengalami gagal jantung maupun sedang menjalani terapi dialisis.
Ramipril tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg. Ramipril dikenal dengan sejumlah merek dagang, di antaranya Ramipril, Teneapril, Triatec, dan Hyperil.
Untuk mengatasi hipertensi, dokter umumnya meresepkan Ramipril dengan dosis awal 2,5 mg sebanyak satu kali sehari diminum sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan pasien hingga 10 mg per hari.
Sementara itu, untuk menangani gagal jantung, dosisnya 1,25 mg sehari sekali, sedangkan untuk perlindungan pascaserangan jantung, dosis awal sebanyak 2,5 mg 2 kali sehari.
Ramipril dapat menumbulkan interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan Antasida, Allopurinol, Capsaicin, Digoxin, Lithium, suplemen kalium dan obat diuretik, dan menimbulkan efek risiko kerusakan ginjal, hiperkalemia, hipotensi, dan peningkatan kadan toksik lithium.
Ramipril kerap menimbulkan efek samping seperti batuk kering, rasa lelah berlebih, kepala pusing, sulit bernapas atau menelan, mata atau kulit menguning, demam, sakit tenggorokan, kedinginan, hingga pingsan.
Beberapa efek samping Ramipril yang pernah dilaporkan namun jarang ditemukan yaitu angioedema, yaitu pembengkakan pada bagian wajah, lidah, tangan atau kaki, denyut jantung tidak teratur, otot tubuh melemah, jarang buang air kecil dan urine berwarna gelap.
Berita Terkait
Cara Lain Kurangi Risiko Diabetes Adalah Konsumsi Cokelat Hitam
Pfizer Ajak 2 RS Kembangkan Telekonsultasi Kanker Payudara
Wanita Perlu Tahu Kanker Mematikan Ini