OBATDIGITAL – Obat imunologi produksi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat AbbVie, yakni Skyrizi, akan mendapat persetujuan penggunaan oleh Uni Eropa dalam waktu dekat. Obat ini dikenal untuk mengatasi penyakit radang usus yang disebut Crohn’s disease. Lantas, bagaimana potensi pasarnya?
Skyrizi dikenal efektif dalam mengobati pasien yang mengalami radang di sistem pencernaan. Berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga, Skyrizi dapat membuka peluang akses pasar ke ratusan ribu pasien radang usus di Uni Eropa.
Penyakit radang usus dapat berdampak buruk pada bagian saluran pencernaan, biasanya terjadi di usus kecil dan usus besar. Gejala yang ditimbulkan antara lain seperti penurunan berat badan, kram perut, hingga kelelahan.
Skyrizi menjadi salah satu pilihan pengobatan yang teruji klinis. Pasien yang mendapat injeksi Skyrizi sebanyak dua dosis awal 600 miligram atau 1200 miligram terbukti mengalami peningkatan kondisi, ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi Skyrizi.
Berdasarkan perkiraan prevalensi penyakit 0,32% dengan populasi Uni Eropa yang mencapai 447,7 juta jiwa, maka ada sekitar 1,4 juta pasien dengan radang usus. Sekitar 280.000 pasien termasuk kategori penyakit radang usus sedang hingga berat.
Para ahli memprediksi pangsa pasar Skyrizi sekitar 10% dari keseluruhan populasi. Jika Skyrizi telah mendapat izin penggunaan, potensi pasarnya mencapai sekitar 28.000 pasien.
“Di pasar yang terfragmentasi dengan obat lain seperti Johnson & Johnson’s Stelara dan Remicade juga disetujui untuk mengobati penyakit Crohn, saya yakin perkiraan yang masuk akal untuk pangsa pasien Skyrizi adalah 10%,” jelas Akuntan, Pengamat sekaligus pemilik saham AbbVie, Kody Kester, dilansir dari laman The Motley Fool, (28/12/2021).
Kester menambahkan, daftar harga tahunan Skyrizi di Amerika Serikat mencapai US$ 68.000. Karena banyaknya pasien yang memiliki asuransi kesehatan, maka harga bersih tahunan untuk Skyrizi sekitar US$ 20.000 per pasien.
Perkiraannya, penjualan puncak tahunan AbbVie dari Skyrizi dapat mencapai nominal US$ 560 juta. Jumlah ini hanya sekitar 1% dari keseluruhan pendapatan AbbVie yang dipredikasi hingga US$ 56,2 miliar.
“AbbVie masih dinilai menarik bagi investor, karena saham AbbVie naik 21% dari tahun ke tahun,” imbuh Kester.
Harga saham AbbVie saat ini berkisar di angka US$ 132. Investor dapat mengumpulkan dividen sebanyak 4,3%. Nilai AbbVie dengan dividen yang aman dan hasil yang menjanjikan masih diminati oleh banyak investor, khususnya bagi yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan yang berorientasi pada nilai dan hasil. Potensi Pasar Obat Imun Buatan AbbVie, Skyrizi
Berita Lain
Di Antara Negara G20, Indonesia Terendah Dalam Ketersediaan Obat Baru
Selain Obesitas dan Diabetes, Wegovy Juga Pilihan Obat Gagal Jantung
Philips Indonesia Tunjuk Astri Sebagai Nakhoda Baru