OBATDIGITAL – Sebuah tim kecil peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di dan sekitar Shanghai, Cina, telah menemukan bukti bahwa pria yang tinggal di daerah yang sangat tercemar mungkin mengalami motilitas sperma yang buruk.
Dalam makalah mereka yang diterbitkan di JAMA Network Open, kelompok itu menjelaskan mempelajari catatan medis ribuan pria yang tinggal di China.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jumlah sperma untuk pria yang tinggal di Amerika Utara, Australia dan Eropa telah menurun sejak tahun 1970-an. Para ilmuwan tidak tahu mengapa ini terjadi, tetapi berteori kemungkinan terkait dengan polusi udara. Beberapa penelitian telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir mencoba untuk lebih memahami hubungan antara kesehatan sperma dan polusi udara yang melibatkan partikel.
Sayangnya, penelitian semacam itu memberikan hasil yang beragam. Dalam upaya baru ini, para peneliti di China mencari hubungan dengan mempelajari catatan kesehatan dari 33.876 pasien pria di klinik kesuburan di 130 kota di China.
Pekerjaan yang melibatkan pertama-tama memisahkan pasien menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat polusi udara di daerah tempat para pria itu tinggal. Mereka kemudian mempelajari hasil pemeriksaan sperma yang dilakukan oleh dokter di klinik kesuburan.
Seperti dilansir dari Medical Xpress (18/2/2022), mereka fokus pada jumlah sperma, tingkat konsentrasi dan motilitas. Motilitas menggambarkan kemampuan sperma, rata-rata, untuk berenang ke depan, dan dianggap sebagai ukuran kesehatan sperma.
Para peneliti tidak dapat menemukan hubungan antara jumlah sperma yang diproduksi oleh pasien, atau konsentrasi sperma, dan tingkat polusi udara.
Namun, mereka memang melihat pola yang melibatkan motilitas. Mereka menemukan bahwa pasien yang tinggal di daerah konsentrasi tinggi dari jenis partikel terkecil memiliki motilitas sperma terendah.
Para peneliti dapat mempersempit hasil mereka secara lebih spesifik—mereka menemukan bahwa pasien yang terpapar partikel yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer memiliki rata-rata penurunan 3,6% dalam motilitas bila dibandingkan dengan rata-rata pria di China.
Pada pria yang terpapar partikulat yang agak lebih besar, seperti yang berdiameter hingga 10 mikrometer, penurunan rata-rata motilitas adalah 2,44%.
Para peneliti juga menemukan bahwa dampak polusi udara pada kesehatan sperma paling terasa pada pria yang berada di area polusi berat selama tahap awal produksi sperma.
Berita Lain
YKI Dapat Bantuan Kantong Stoma dari Yayasan Batik
Awas Ada Wabah Baru Pasca COVID-19
Tenang, Demensia Dapat Dihindari Asal Kurangi Faktor Risiko Ini