OBATDIGITAL – Tiga dosen terpilih yang berpartisipasi dalam program pengembangan kapasitas HigherHeight – Pfizer Biotech Fellowship 2022 diundang oleh Pfizer untuk mengunjungi Fasilitas Manufaktur Pfizer di Belgia.
Ini dilakukan dalam rangka peningkatan pengetahuan bioteknologi kesehatan, serta mempelajari lebih lanjut tentang praktik produksi Pfizer dan rantai pasokan global.
HigherHeight – Pfizer Biotech Fellowship merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengakselerasi transformasi talenta kesehatan nasional melalui pelatihan dan penguatan kapasitas bagi pendidik dan mahasiswa bioteknologi kesehatan di Indonesia.
Tahun lalu, program ini mengangkat tema “Turbocharging Indonesia’s Medical Biotech Education” yang berfokus pada penguatan kapasitas dosen dan peneliti bioteknologi kesehatan dari 16 universitas peserta.
Pabrik Pfizer di Puurs adalah salah satu lokasi produksi dan pengemasan terbesar di antara jaringan pasokan global Pfizer, yang berfokus pada produksi dan pengemasan aseptik.
Fasilitas Pfizer Puurs mencakup lebih dari 100.000m², dan memproduksi lebih dari 400 juta dosis obat suntik dan vaksin setiap tahun – tidak termasuk volume vaksin COVID-19.
Fisiologi produk berkisar dari larutan steril, hingga suspensi steril, gel steril, dan produk kering beku, semuanya dikemas di lokasi dalam vial, ampul, jarum suntik, botol plastik, kartrid, atau pena.
Sejak pandemi, Pfizer Puurs telah menjadi bagian utama dari upaya respons COVID-19 oleh Pfizer secara global, karena telah memasok beberapa miliar dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech ke 175 negara di seluruh dunia.
Selama di Puurs, para dosen akan melihat fasilitas pabrik dan juga akan terlibat dalam beberapa diskusi, termasuk terkait perlindungan kekayaan intelektual dalam dunia penelitian dan pengembangan ilmiah.
Tiga dosen dan peneliti yang mengikuti kunjungan adalah Dr. Listya Utami Karmawan (Ketua Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia (IPSBI) sekaligus Dosen dan Kepala Program Bioteknologi Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia), Dra. Dwi Listyorini, M.Si, D.Sc. (Dosen Program Studi Bioteknologi Universitas Negeri Malang) dan Dr. Ir. Irvan Faizal, M.Eng (Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi dan Nasional (BRIN) sekaligus Dosen Bioteknologi Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia).
Dalam rilis Pfizer yang diterima OBATDIGITAL, Dr. Listya Utami Karmawan meyakini bahwa program ini akan memberikan dampak terhadap perkembangan bioteknologi di Indonesia.
“Mengingat tenaga pengajar dan peneliti merupakan ujung tombak dalam mencetak generasi penerus yang unggul, kami sangat mengapresiasi kesempatan untuk mengunjungi pabrik bioteknologi Pfizer di Puurs, Belgia sebagai program yang membuka wawasan, khususnya untuk pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan bioteknologi kesehatan di Indonesia.”
Senada dengan pernyataan tersebut, Dra. Dwi Listyorini, M.Si, D.Sc. juga berpendapat, program HigherHeight – Pfizer Biotech Fellowship merupakan platform untuk kolaborasi industri dengan universitas yang dapat mendorong dan menginspirasi penelitian, pengembangan, penilaian dan implementasi transformatif, serta inovasi, serta untuk pengembangan lebih lanjut kurikulum Bioteknologi di institusinya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Ir. Irvan Faizal, M.Eng mengutarakan, kunjungan ke pabrik bioteknologi Pfizer ini telah menginspirasinya untuk melipatgandakan upaya kami dalam menyempurnakan dan meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Indonesia di sektor bioteknologi, dan memanfaatkan teknologi untuk mengkatalisasi inovasi transformatif yang dapat memajukan kesehatan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, para dosen disambut oleh Direktur Produksi Aseptik dari Fasilitas Manufaktur Pfizer di Puurs, Yannick Ancaer, serta tim Pfizer lainnya.
Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora T. Siagian, berharap kunjungan ini dapat menjadi ajang bertukar pengetahuan antara pendidik dan para pakar yang dapat menginspirasi para dosen untuk lebih memajukan pendidikan bioteknologi kesehatan di Indonesia.
Menurut Tora, selama program penguatan kapasitas tahun lalu, peneliti dan dosen telah menerima pelatihan dan kesempatan bertukar pikiran dalam berbagai macam topik, mulai dari advanced genomics, real-world data hingga rantai pasok vaksin dengan lembaga riset dan industri bioteknologi kesehatan tingkat dunia.
HigherHeight – Pfizer Fellowship pertama kali diselenggarakan Pfizer Indonesia pada tahun 2021 dan telah diikuti oleh 125 mahasiswa serta tenaga pengajar yang berasal dari 11 universitas dengan program bioteknologi di Indonesia.
Pada tahun 2022, program difokuskan pada training of trainers untuk pendidik, dan diikuti oleh 30 peneliti dan dosen dari 16 perguruan tinggi. Detail mengenai program bisa ditemukan di www.higher-height.com.
Berita Terkait
Pfizer Ajak 2 RS Kembangkan Telekonsultasi Kanker Payudara
Wanita Perlu Tahu Kanker Mematikan Ini
Studi Terbaru Tunjukkan Vitamin D Bisa Turunkan Tekanan Darah Pada Obese Lansia