2 Desember 2023

Jalani Hidup Sehat Dengan Terapi Yang Tepat

Omnivax, Vaksin COVID-19 Baru Yang Lebih Seuperior Cegah Varian Omicron

OBATDIGITAL – Ilmuwan Universitas Yale, Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan vaksin mRNA spesifik Omicron baru yang menawarkan perlindungan kekebalan superior terhadap dua subvarian virus daripada vaksin mRNA standar.Yang termasuk dalam vaksin mRNA adalah vaksin buatan Pfizer dan Moderna.

Vaksin baru, yang disebut Omnivax, meningkatkan respons antibodi penetralisir terhadap subvarian BA.1 dan BA.2.12.1 Omikron pada tikus pra-imunisasi masing-masing 19 kali lipat dan delapan kali lipat, dibandingkan dengan vaksin mRNA standar. Respon yang ditingkatkan terhadap subvarian BA.1 dilaporkan 6 Juni di jurnal Nature Communications.

Hasil studi yang melibatkan subvarian BA.2 diterbitkan 19 Juli di jurnal Cell Discovery yang dikutip oleh Science Daily (19/7/2022).

“Sementara vaksin mRNA standar masih menawarkan perlindungan terhadap infeksi dari varian baru, efektivitasnya berkurang seiring waktu dan dikompromikan karena mutasi yang lolos dari kekebalan pada varian yang muncul,” kata Profesor Sidi Chen, pakar genetika di Yale School of Medicine.

“Kami ingin melihat apakah kami dapat mengembangkan vaksin khusus varian yang menawarkan perlindungan tambahan terhadap subvarian yang muncul.”

Vaksin eksperimental, yang dikembangkan di laboratorium Chen oleh tim yang dipimpin oleh rekan pascadoktoral Zhenhao Fang, menggunakan nanopartikel lipid yang direkayasa untuk mengirimkan mRNA ke sel dengan “instruksi” untuk membuat protein lonjakan dari varian mutasi, yang digunakan virus untuk menempel dan menginfeksi sel.

Kehadiran fragmen virus asing ini mendorong sistem kekebalan untuk membuat antibodi terhadap virus. Mutasi cepat protein lonjakan pada permukaan virus dari waktu ke waktu telah menciptakan parade subvarian dan memungkinkan mereka untuk menumpulkan perlindungan vaksin mRNA generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh Moderna dan Pfizer-BioNTech.

Vaksin mRNA nanopartikel lipid yang direkayasa dapat dibuat dengan cepat, kata para peneliti. Misalnya, subvarian BA.1 muncul pada pertengahan November; pada pertengahan Desember para peneliti Yale telah mengembangkan vaksin untuk melawan jenis baru.

Namun, pengujian kemanjuran vaksin pada tikus dan tinjauan sejawat dari penelitian itu tidak selesai sampai Februari. Pada bulan Maret, subvarian BA.2 telah menjadi strain yang paling banyak beredar di sebagian besar dunia.

Para peneliti kemudian menyelidiki apakah vaksin varian Omicron mempertahankan keunggulannya dibandingkan vaksin standar terhadap BA.2. Vaksin baru ini juga telah meningkatkan respons kekebalan yang lebih unggul dari vaksin standar pada tikus terhadap subvarian ini.