OBATDIGITAL – Dulsifuram selama ini dikenal sebagai obat kecanduan alkohol. Obat ini menghambat enzim aldehid dehidrogenase (ALDH), yang bertanggung jawab untuk metabolisme alkohol.
Namun riset teranyar menunjukkan bahwa obat itu juga bekerja efektif mengatasi penyakit cemas.
Menurut penelitian terbaru, dulsifuram sebenarnya menghambat protein sitoplasma yang dikenal sebagai FROUNT, yang mengontrol arah di mana sel-sel kekebalan tertentu bermigrasi.
Dulsifuram memblokir FROUNT dari interaksi dengan dua reseptor kemokin yang dikenal sebagai CCR2 dan CCR5, yang terlibat dalam jalur pensinyalan seluler yang penting.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa reseptor kemokin mungkin terlibat dalam pengaturan perilaku emosional pada hewan pengerat.
Tim yang terdiri dari Prof. Akiyoshi Saitoh dari Tokyo University of Science dan peneliti lain dari institut di seluruh Jepang melakukan studi yang meneliti sifat farmakologis DSF.
Studi yang dilansir oleh Science Daily (14/4/2022) menjelaskan bagaimana tim peneliti menggunakan tes plus-maze (EPM) – yang digunakan untuk menyaring obat-obatan ansiolitik – untuk mempelajari efek DSF pada tikus.
Dulsifuram memblokir FROUNT dari interaksi dengan dua reseptor kemokin yang dikenal sebagai CCR2 dan CCR5, yang terlibat dalam jalur pensinyalan seluler yang penting.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa reseptor kemokin mungkin terlibat dalam pengaturan perilaku emosional pada hewan pengerat. .
Berita Lain
Duo Raksasa Farmasi Berebut Pasar Obat Kanker Paru
Di Antara Negara G20, Indonesia Terendah Dalam Ketersediaan Obat Baru
Selain Obesitas dan Diabetes, Wegovy Juga Pilihan Obat Gagal Jantung