OBATDIGITAL – Kebutaan boleh dibilang susah disembuhkan kecuali dengan cangkok mata. Tetapi kini dokter bisa menggunakan obat kecanduan alkohol untuk mengobati penyakit mata.
Para peneliti di University of California, Berkeley, telah menemukan bahwa Antabuse (disulfiram) membantu meningkatkan penglihatan pada tikus dengan degenerasi retina.
Obat tersebut dapat menghidupkan kembali penglihatan pada penderita penyakit bawaan retinitis pigmentosa (RP), dan mungkin pada gangguan penglihatan lainnya, termasuk degenerasi makula terkait usia.
Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Richard Kramer, pakar biologi molekuler dan sel Universitas California Berkeley, Amerika Serikat (AS)sebelumnya telah menunjukkan bahwa bahan kimia — asam retinoat — diproduksi ketika sel penginderaan cahaya di retina, yang disebut batang dan kerucut, secara bertahap mati.
Zat kimia ini menyebabkan hiperaktivitas pada sel ganglion retina, yang biasanya mengirimkan informasi visual ke otak. Hiperaktif mengganggu pengkodean dan transfer informasi mereka, mengaburkan penglihatan.
Namun, ia menyadari bahwa obat yang mengandung disulfiram — juga bermerk Antabuse — menghambat tidak hanya enzim yang terlibat dalam kemampuan tubuh untuk mendegradasi alkohol, tetapi juga enzim yang membuat asam retinoat.
Dalam percobaan baru, Kramer dan kolaboratornya Michael Goard, menemukan bahwa pengobatan dengan disulfiram menurunkan produksi asam retinoat dan membuat tikus yang hampir buta jauh lebih baik dalam mendeteksi gambar yang ditampilkan di layar komputer.
Kramer menduga bahwa asam retinoat memainkan peran yang sama pada orang dengan kehilangan penglihatan. Namun percobaan mengukur asam retinoat di mata belum dilakukan pada manusia karena akan terlalu invasif.
Disulfiram – yang sudah disetujui untuk digunakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) – dapat membangun hubungan itu.
Seperti dilansir dari Scitech Daily (18/3/2022), para peneliti berencana untuk bermitra dengan dokter mata untuk melakukan uji klinis disulfiram pada pasien RP.
Uji coba akan dilakukan pada sekelompok kecil orang dengan degenerasi retina lanjut, tetapi belum lengkap.
“Mungkin ada peluang panjang di mana menekan asam retinoat dengan obat-obatan seperti disulfiram secara substansial dapat meningkatkan penglihatan yang rendah dan membuat perbedaan nyata dalam kualitas hidup masyarakat,” kata Kramer, Ketua CH dan Annie Li di Biologi Molekuler Penyakit di UC Berkeley.
“Karena obat ini sudah disetujui FDA, hambatan regulasinya rendah. Itu tidak akan menjadi penyembuhan permanen, tetapi saat ini tidak ada perawatan yang tersedia yang bahkan untuk sementara meningkatkan penglihatan,” pungkasnya.
Berita Lain
Duo Raksasa Farmasi Berebut Pasar Obat Kanker Paru
Di Antara Negara G20, Indonesia Terendah Dalam Ketersediaan Obat Baru
Selain Obesitas dan Diabetes, Wegovy Juga Pilihan Obat Gagal Jantung