OBATDIGITAL – Perusahaan produsen vaksin COVID-19, AstraZeneca, dilaporkan mengalami peningkatakn pendapatan saham hingga 4% pada (21/2/2022). Pasalnya, AstraZeneca baru saja berhasil uji coba tahap akhir kedua dari obat kanker Lynparza.
Lynparza merupakan obat kanker prostat, jenis kanker paling umum kedua yang menyerang pria secara global. Hasil uji klinis menunjukkan, Lynparza yang dikonsumsi bersamaan dengan obat terapi hormon dapat menghambat perkembangan penyakit hingga lebih dari 8 bulan dibandingkan dengan pengobatan standar.
Dilansir dari thisismoney.co.uk (21/2/2022), Lynparza tidak hanya mengobati kanker prostat, tetapi juga telah terbukti dapat mengobati kanker ovarium dan kanker payudara. AstraZeneca memperoleh pendapatan hingga lebih dari US$2,7 miliar dari penjualan Lynparza pada 2021 lalu. Jumlah pendapatan tersebut mengalahkan penjualan obat blockbuster AstraZeneca yang khusus mengobati kanker payudara metastatik, Enhertu.
Menurut The Financial Times Stock Exchange (FTSE) Group yang berbasis di Inggris, Enhertu terbukti dapat memperlambat pertumbuhan kanker payudara metastatik, serta meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Enhertu dikembangkan oleh AstraZeneca bersama dengan perusahaan farmasi asal Jepang, Daiichi Sankyo.
Hingga November 2021 lalu, AstraZeneca berjanji tidak akan mengambil untung dari vaksin virus COVID-19, tidak seperti pesaing raksasa farmasi lainnya seperti Moderna dan Pfizer. AstraZeneca lebih banyak memecahkan rekor pendapatan dari penjualan obat-obatan kanker, seperti obat kanker paru-paru Tagrisso yang melebihi US$5 miliar.
Berita Lain
Ini Dia Lima Pemain Utama Farmasi Global, Siapa Saja
Wow, Pfizer Tunjuk Lady Gaga Jadi Duta Migrain
Haleon-Halodoc Bikin Klinik Panadol Cekatan Di Pedesaan