Obat Inhaler Asma Dituding Ikut Merusak Lingkungan

OBATDIGITAL – Selama ini banyak pasien asma menggunakan obat inhaler jika ada serangan mendadak asma. Obat itu sering dipilih karena harganya lebih murah.

Namun kini kandungan obat asma dipersoalkan lantaran gas yang ada dalam obat ikut bertanggung jawab atas perubahan iklim. Kini beberapa perusahaan obat tengah mencari alternatif.

Seperti itulah serangan asma bagi Sebastian yang berusia sembilan tahun. Beberapa serangannya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Ia tersungkur di lantai berjuang untuk bernapas melalui peradangan di paru-parunya dan saluran udaranya yang menyempit.

“Saya jatuh dan paru-paru saya merasa seperti udara tidak bisa masuk, rasanya seperti tidak ada yang tersisa di dalam diri saya,” katanya.

Bukan hanya Sebastian yang asma. Ibunya, Caroline Sousek, mengatakan penyakit itu “sangat mendominasi” hidupnya sejak usia tiga tahun. Itu akan dimulai dari saat dia bangun dengan napas tersengal-sengal.

“Saya tidak akan pergi ke mana pun tanpa inhaler di tangan saya, itu benar-benar memengaruhi apa yang bisa saya lakukan dan kapan saya bisa melakukannya,” katanya seperti dikutip dari Reuters (1/3/2022).

Baik ibu dan anak mengatakan mereka telah mengubah kontrol asma mereka dengan mengubah inhaler mereka ke yang juga jauh lebih baik untuk planet ini.

“Saya tidak percaya dampaknya… benar-benar telah mengubah hidup,” kata Caroline.

Dia dan Sebastian masih memiliki obat “pencegah” untuk mengurangi risiko serangan dan obat “pereda” jika terjadi. Tapi perubahan penting bagi mereka, adalah bagaimana obat-obatan itu masuk ke paru-paru mereka.

“Semprotan aerosol mengandung gas rumah kaca yang kuat yang digunakan untuk mendorong obat keluar dari inhaler dan masuk ke saluran udara,” kata Dr Alex Wilkinson, konsultan yang berspesialisasi dalam penyakit paru-paru.

Gas yang berbeda – yang disebut hidrofluorokarbon – yang digunakan dalam inhaler ini antara 1.000 dan 3.000 kali lebih kuat untuk menghangatkan planet daripada karbon dioksida.