OBATDIGITAL – Levofloxacin adalah sejenis obat antibiotik yang dapat mengatasi berbagai infeksi bakteri, mulai dari sinusitis, pneumonia, konjungtivitis, infeksi kulit, hingga infeksi saluran kemih. Levofloxacin tersedia dalam bentuk tablet, tetes mata, dan larutan untuk infus.
Melansir Mayo Clinic, Levofloxacin kerap digunakan untuk mengobati infeksi antraks setelah paparan inhalasi. Levofloxacin juga dikonsumsi untuk mengatasi dan mencegah wabah pneumonia dan septikemia.
Levofloxacin termasuk dalam golongan obat antibiotik kuinolon, yang bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya.
Levofloxacin dikenal dengan sejumlah merek dagang, seperti Cravit, Difloxin, Farlev, Inacid, Levofloxacin, Levofloxacin hemihydrate, RInfox, hingga Zidalev. Umumnya, dosis Levofloxacin serupa untuk mengatasi beberapa penyakit.
Untuk pasien dewasa pengidap pneumonia, infeksi saluran kemih, sinusitis akut, bronkitis akut, prostatitis kronis, dan penyakit antraks diberikan 500 mg Levofloxacin satu kali sehari, dengan durasi yang bervariasi tergantung kondisi pasien.
Sementara itu, Levofloxacin tetes mata dapat digunakan pada pasien penderita konjungtivitis dan infeksi kornea sebanyak 1-2 tetes, sedangkan untuk Levofloxacin infus umumnya 500 mg per hari.
Levofloxacin tablet diminum pada kondisi perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Sebaiknya gunakan Levofloxacin pada waktu yang sama setiap harinya.
Levofloxacin dapat menimbulkan interaksi dengan beberapa obat-obatan tertentu, seperti risiko kerusakan otot tendon jika diminum berbarengan dengan obat kortikosteroid.
Selain itu terjadi peningkatan risiko gangguan jantung jika dikonsumsi bersamaan obat antiaritmia dan antipsikotik, risiko perdarahan jika digunakan bersama Warfarin, dan kadar gula darah tidak stabil jika dikonsumsi bersama dengan obat antidiabetes.
Sejumlah efek samping Levofloxacin di antaranya mual dan muntah, gangguan pencernaan, pusing dan sakit kepala, gangguan tidur, dan iritasi mata.
Efek samping Levofloxacin yang serius antaralain kejang-kejang, penglihatan kabur, demam, nyeri mendadak pada bagian dada, perut atau punggung, kesemutan di bagian tangan dan kaki, warna kulit menjadi pucat, mudah memar, dan detak jantung tidak teratur.
Berita Terkait
Cara Lain Kurangi Risiko Diabetes Adalah Konsumsi Cokelat Hitam
Pfizer Ajak 2 RS Kembangkan Telekonsultasi Kanker Payudara
Wanita Perlu Tahu Kanker Mematikan Ini