OBATDIGITAL – PT Kalbe Farma (KLBF), perusahaan farmasi kenamaan Indonesia dinilai akan dapat mengembangkan bisnisnya, khususnya bisnis di bidang vaksin.
KLBF dinilai memiliki kapasitas segmen riset dan pengembangan yang luas, sehingga dapat menginisiasi bisnis dengan cepat.
Analis Maybank Sekuritas Indonesia Willy Goutama menjelaskan, KLBF berpotensi meraup keuntungan dari bisnis vaksin GX-19N.
Pasalnya, program pemerintah yang akan menggencarkan vaksin booster dapat mendongkrak penjualan vaksin GX-19N pada kuartal kedua di tahun 2022 ini.
Willy berpendapat, uji coba klinis vaksin GX-19N bakal cemerlang ditujukan untuk pasar vaksin booster. Semakin banyak orang yang mencari vaksin booster akan menjadi peluang tersendiri.
“Walau begitu, kami saat ini belum memfaktorkan proyeksi pendapatan dari penjualan GX-19N ke total pendapatan KLBF,” jelas Willy dikutip dari situs investasi.kontan.co.id (17/1/2022).
Willy menganalisa proyeksi pertumbuhan pendapatan tahunan rata-rata KLBF akan naik hingga 8% untuk periode 2020-2023.
Untuk tahun 2022, pendapatan KLBF setidaknya akan mencapai nominal Rp 27,09 triliun, dengan keuntungan bersih hingga Rp 3,21 triliun.
Ada dua faktor pendukung keuntungan penjualan KLBF, yakni segmen obat-obatan resep yang berbarengan dengan produk biosimilar.
Faktor berikutnya, bisnis distribusi KLBF juga turut mendorong bisnis konsumsi obat medis baru yang sedang bertumbuh pesat.
Kehadiran pabrik baru KLBF di Pulogadung tahun 2021 lalu dinilai turut mendongkrak pertumbuhan perusahaan. Saham KLBF pun sangat direkomendasikan oleh Willy.
“Kami meyakini KLBF layak untuk diperdagangkan dengan valuasi yang lebih tinggi dibanding level historisnya seiring KLBF merupakan pemimpin perusahan farmasi di Indonesia, apalagi didukung dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibanding peers,” tutup Willy.
Berita Lain
Ini Dia Lima Pemain Utama Farmasi Global, Siapa Saja
Wow, Pfizer Tunjuk Lady Gaga Jadi Duta Migrain
Haleon-Halodoc Bikin Klinik Panadol Cekatan Di Pedesaan