12 September 2024

Kafein Bisa Sembuhkan ADHD? Ini Penjelasan Pakar

OBATDIGITAL – Attention Deficit Hyperactivity Disorder, atau ADHD, adalah penyakit psikiatri yang jumlah penderitanya telah meningkat secara eksponensial selama 20 tahun terakhir.

Di Spanyol misalnya gangguan ini dialami antara 2% dan 5% anak-anak di Spanyol, rata-rata satu atau dua anak per kelas, dan hingga 4% dari populasi orang dewasa.

Berbagai terapi pun diusahakan untuk penyakit ADHD, salah satunya dengan menggunakan kafein. Kafein terdapat pada beberapa tanaman yang sudah diolah seperti kokoa, kopi dan teh.

Pada tinjauan sistematis studi hewan yang diterbitkan dalam akses terbuka di jurnal ilmistudi pada hewan, konsumsi kafein dapat meningkatkan perhatian dan kapasitas retensi pada remaja dan orang dewasa yang menderita gangguan kejiwaan ini.

“Persenjataan terapeutik untuk mengurangi ADHD terbatas, dan ada tingkat kontroversi tertentu seputar penggunaan beberapa jenis obat dan stimulan, terutama selama masa kanak-kanak dan remaja. Itulah mengapa berguna untuk mempelajari kemanjuran zat lain, seperti kafein. ,” jelas Javier Vázquez, peneliti Cognitive NeuroLab, Spanyol.

Menurut Vázquez, ini adalah tinjauan sistematis pertama yang telah dilakukan, termasuk pada tingkat sel, dengan hasil yang menghubungkan konsumsi kafein pada model hewan ADHD yang berbeda dengan rentang perhatian yang meningkat, peningkatan konsentrasi, manfaat pembelajaran, dan perbaikan dalam beberapa hal. jenis memori.

“Zat ini meningkatkan jenis prosedur kognitif ini, dan meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas dalam perhatian spasial dan perhatian selektif, serta dalam memori kerja dan memori jangka pendek,” tegas Vazquez. Kafein dengan dibarengi pengobatan terkontrol tidak mengubah tekanan darah dan tidak menyebabkan kenaikan atau penurunan tekanan darah.

Namun demikian, para peneliti menunjukkan bahwa kafein dapat menjadi alat terapi untuk jenis gejala ini, tetapi juga untuk gejala karakteristik ADHD lainnya, seperti hiperaktif dan impulsif, tidak jelas. “Hasilnya sangat positif, tetapi kita harus lebih berhati-hati ketika meresepkan perawatan medis berbasis kafein untuk gejala-gejala ini,” kata pakar tersebut dalam Medical Xpress (30/3/2022).

RSS
Follow by Email
X (Twitter)
Visit Us
Follow Me
Instagram