20 April 2024

Mau Sehat? Klik Obat Digital

Ini Manfaat Minum Minuman Berenergi

OBATDIGITAL – Jangan asal menuding minuman energi selalu tidak baik untuk kesehatan. Sebab ada unsur di dalam minuman itu bermanfaat bagi kesehatan jantung. Misalnya, asam lemak rantai menengah yang ditemukan dalam minuman energi bisa melindungi dari cedera serangan jantung.

Serangan masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, yang sering datang dengan komplikasi yang menghancurkan,” kata ketua peneliti Profesor Zhong Wang, ahli bedah jantung di University of Michigan Frankel Cardiovascular Center, Amerika Serikat. Studinya dipublikasikan di eLife yang dikutip oleh Science Daily (8/3/2022).

“Pilihan yang lebih baik diperlukan untuk mengurangi cedera pada jantung setelah serangan jantung, dan bahkan meningkatkan fungsi jantung. Dalam publikasi ini, kami menargetkan interaksi antara metabolisme energi dan epigenetik yang dimediasi oleh asam lemak rantai menengah 8C.”

Wang dan rekan mampu melindungi terhadap cedera serangan jantung pada model tikus dengan asam oktanoat, asam lemak rantai menengah delapan karbon (8C), serta beberapa metabolit lainnya. Asam lemak tersebut menghasilkan asetil-KoA, bahan penyusun metabolisme energi, yang sangat dibutuhkan oleh jantung yang stres.

Idenya adalah bahwa seorang dokter akan memberikan terapi ini kepada seseorang setelah mereka tiba di rumah sakit setelah mengalami serangan jantung, untuk mengurangi cedera lebih lanjut dan meningkatkan fungsi jantung selama pemulihan, katanya.

“Memahami crosstalk antara metabolisme energi dan epigenetik mungkin tidak hanya memberikan target efektif untuk infark miokard, tetapi juga memiliki implikasi luas pada kerusakan organ lain yang disebabkan oleh cedera iskemik di luar penyakit jantung,” kata Ienglam Lei, Ph.D., dari Frankel Departemen Bedah Jantung CVC dan Universitas Makau di China, yang melakukan eksperimen kunci dalam studi tersebut.

Wang mengatakan langkah selanjutnya adalah menguji molekul ini pada model hewan besar, diikuti dengan uji klinis. Tim peneliti telah mempelajari regulasi epigenetik serangan jantung selama lebih dari 10 tahun.