31 Mei 2023

Jalani Hidup Sehat Dengan Terapi Yang Tepat

Ilmuwan Temukan Sumber Bahan Obat Baru, Tanpa Squalene

OBATDIGITAL – Bagi orang awam, nama triterpen merupakan benda asing. Tetapi tidak bagi dunia farmasi. Triterpen merupakan senyawa organik yang banyak terdapat pada hewan, tumbuhan, mikroorganisme bahkan kita.

Sekitar 20.000 triterpen yang berbeda telah ditemukan dan mereka banyak digunakan dalam kosmetik, suplemen makanan dan, yang paling penting, obat-obatan, berkat sifat anti-inflamasi, anti-kanker, anti-diabetes dan lainnya yang berharga. Omega 3 dari minyak ikan merupakan salah satunya.

Sampai sekarang, semua triterpen yang diketahui diperkirakan dihasilkan dari prekursor atau sumber yang sama, squalene. Namun temuan baru telah diungkapkan oleh peneliti gabungan dari Universitas Tokyo dan KEK di Jepang, Universitas Wuhan di Cina dan Universitas Bonn di Jerman. Mereka telah menemukan jenis triterpen baru yang tidak memerlukan squalene.

Seperti dalam jurnal Nature yang dikutip oleh Science Daily (1/6/2022), penemuan penting ini membuka kemungkinan dunia baru untuk ilmu farmasi.

“Tidak ada yang bisa membayangkan ini terjadi di alam. Ini adalah penemuan mesin biosintetik baru,” jelas Profesor Ikuro Abe dari Graduate School of Pharmaceutical Sciences di University of Tokyo, Jepang.

Penemuan ini terjadi hampir secara tidak sengaja oleh tim periset dari Universitas Wuhan, Cina, yang sedang mengerjakan penambangan genom untuk menemukan produk alami baru. Mereka tidak selalu mencari triterpen, tetapi mereka menemukan gen baru yang tersebar luas di jamur. “Mereka tidak tahu fungsi gen itu,” kata Abe.

“Jadi mereka melakukan karakterisasi gen ini, dan salah satunya adalah sintesis triterpen.”

Saat itulah mereka meminta tim lain untuk terlibat. Menurut Abe, tim peneliti di Universitas Bonn, Jerman, yang ahli bidang kimia, bekerja untuk menjelaskan mekanisme reaksi enzim yang terperinci, Sedangkan para peneliti di Universitas Tokyo dan KEK menerapkan keahlian mereka dalam analisis struktural.

Setelah berhasil memahami strukturnya, mereka dapat memodifikasinya. Menurut Abe, kimia di alam lebih efisien daripada sintesis kimia yang kita gunakan di industri. “Karena itulah kami tertarik dengan proses biosintetik yang dilakukan di alam,” kata Abe.

Penemuan baru ini hanyalah permulaan. “Sekarang kami telah memecahkan struktur protein, kami sudah memanipulasi mesin biosintetik untuk mencoba menghasilkan molekul yang lebih berguna, misalnya, untuk pengembangan obat,” pungkas Abe.