Categories: Alat Kesehatan

Ilmuwan Singapura Temukan Terapi Magnetik Kurangi Efek Samping Kemoterapi Kanker Payudara

Terapi Magnetik Kurangi Efek Samping Kemoterapi Pasien Kanker Payudara

OBATDIGITAL – Kanker payudara adalah penyebab utama kematian terkait kanker bagi wanita di seluruh dunia. Pria juga bisa terkena kanker payudara.

Sementara itu kemoterapi adalah pengobatan utama untuk kanker payudara, lebih dari 50% wanita yang menjalani kemoterapi akan mengalami setidaknya satu efek samping yang merugikan terkait kemoterapi.

Terkadang, efek sampingnya bisa sangat parah sehingga pasien harus menghentikan pengobatan lebih awal atau dokter harus mengurangi dosis kemo, dan ini bisa memperburuk penyakit mereka.

Paparan yang lama terhadap agen kemoterapi dosis tinggi juga dapat menyebabkan resistensi terhadap kemoterapi.

Namun kini ada cara mengurangi efek samping kemoterapi. Seperti dilansir dari Medical Xpress (4/5/2022),  tim peneliti dari National University of Singapore (NUS), Singapura merintis terapi magnet baru yang menggunakan Sistem OncoFTX.

Alat itu berfungsi sebagai terapi pendamping yang efektif untuk kemoterapi guna meningkatkan hasil pengobatan untuk kanker payudara.

“Teknologi magnetik kami merangsang respirasi oksigen seluler untuk menghasilkan energi,” kata  Alfredo Franco-Obregón yang memimpin  tim

Pada kanker tertentu dengan tingkat pernapasan tinggi—seperti tumor payudara—pulsa magnetik menyebabkan sel kanker ‘hiperventilasi’ dan mati. Untungnya, jaringan sehat di dekat kanker mampu  mentolerir peningkatan laju pernapasan, tanpa konsekuensi buruk.

Oleh karena itu, Sistem OncoFTX lebih selektif untuk kanker daripada kemoterapi atau radioterapi konvensional.

“Yang terpenting, terapi ini terlokalisir, non-invasif dan tanpa rasa sakit, “jelas Alfredo.



ilustrasi kanker payudara (Photo by Anna Tarazevich on Pexels.com

Alfredo menambahkan, kombinasi ini sangat efektif sehingga mengurangi ketergantungan pada kemoterapi dan efek samping kemoterapi yang terkait, seperti yang disarankan oleh studi.

“Namun perlu diujicobakan pada manusia,” katanya.

Setiap sesi terapi magnet melibatkan pemaparan tumor payudara ke medan magnet berdenyut dengan kekuatan 3 miliTesla, selama satu jam.

Amplitudo medan ini sekitar 50 kali lebih besar dari amplitudo medan magnet bumi, tetapi 1.000 kali lebih kecil dari pencitraan resonansi magnetik konvensional.

Uji coba keamanan dan kemanjuran dalam waktu dekat akan menentukan frekuensi pengobatan terbaik untuk pasien kanker payudara.

 

Aries Kelana

Pernah menjadi redaktur kesehatan di sejumlah media cetak nasional dan media online. pernah menjadi pemimpin redaksi di media online nasional, pernah menjadi juri beberapa lomba penulisan jurnalistik, lomba penulisan dokter. Selain itu, pernah menjuarai berbagai lomba penulisan jurnalistik tingkat nasional dan internasional. Menulis buku dan menjadi editor beberapa buku karya dokter.

Recent Posts

Peneliti: Minyak Zaitun Cegah Pikun

Tak cuma penyakit jantung dan stroke, minyak zaitun juga baik untuk mencegah demensia.

1 minggu ago

Ini Prestasi Mayapada Hospital Sehingga Mendapat Penghargaan Level Asia

Mayapada Hospital meraih penghargaan Helhcare Asia Awards 2024 di bidang ketahanan dan sumberdaya manusia.

3 minggu ago

Ngeri, Obat GERD Dikaitkan Dengan Migrain

OBATDIGITAL - GERD merupakan salah satu penyakit pencernaan yang banyak diderita banyak orang, termasuk kalangan…

3 minggu ago

Dinilai Sukses Bikin Sistem Rujukan Nasional, RS Jantung Harapan Kita Sabet Dua Penghargaan Sekaligus

OBATDIGITAL - Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita (NCCHK) atau dikenal dengan nama Rumah Sakit jantung…

3 minggu ago

Lewat Teater Musikal, YKI Yakinkan Pasien Kanker Tak Perlu Takut Berobat

OBATDIGITAL - Dalam menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-47, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar acara…

3 minggu ago

This website uses cookies.