OBATDIGITAL – Para peneliti telah mengembangkan sistem biopsi optik yang dapat membedakan antara jaringan hati yang normal dan kanker.
Teknologi baru itu dapat mempermudah untuk mendiagnosis kanker hati, yang merupakan kanker paling umum keenam secara global.
“Instrumen ini dirancang agar kompatibel dengan jarum yang saat ini digunakan untuk biopsi hati,” kata Evgenii Zherebtsov, anggota tim peneliti dari Orel State University di Rusia.
“Dengan demikian suatu hari nanti bisa membantu ahli bedah lebih tepat menavigasi instrumen biopsi untuk mengurangi jumlah kesalahan dalam mengambil sampel jaringan yang digunakan untuk diagnosis.”
Dalam jurnal Optica Publishing Group Biomedical Optics Express dan dikutip dari Medical Xpress (7/1/2022) – para peneliti melaporkan bahwa sistem biopsi optik dapat dengan andal membedakan antara sel kanker dan sel sehat pada model tikus.
Sistem ini juga menunjukkan harapan dalam tes pendahuluan yang dilakukan pada orang yang diduga menderita kanker hati.
“Metode biopsi optik seperti yang kami kembangkan memungkinkan untuk membedakan jaringan sehat dan tumor dengan tingkat akurasi yang tinggi,” kata Elena V. Potapova, rekan Zherebtsov.
“Meskipun sistem kami dirancang khusus untuk digunakan dalam operasi perut, hasil kami menunjukkan bahwa teknologi serupa dapat berguna untuk aplikasi medis lainnya.”
Para peneliti merancang perangkat baru setelah ahli bedah yang berkolaborasi dengan mereka mencatat betapa sulitnya melakukan biopsi jarum di lokasi yang tepat.
Tumor tahap awal bisa sulit untuk ditentukan ketika memasukkan jarum berlubang kecil ke dalam hati untuk mendapatkan sampel jaringan.
Jika jarum ditempatkan secara tidak benar dan tidak mengenai tumor, hal itu dapat menyebabkan diagnosis yang salah.
Sistem biopsi optik baru menggabungkan spektroskopi reflektansi difus dan pengukuran fluoresensi seumur hidup untuk mengevaluasi penanda yang terkait dengan metabolisme seluler, yang berbeda antara sel sehat dan sel kanker.
Ini dapat membantu ahli bedah melihat, secara real time, di mana kanker berada sehingga mereka dapat mengidentifikasi tempat terbaik untuk mendapatkan sampel jaringan.
Spektroskopi reflektansi difus mengungkapkan sifat jaringan berdasarkan bagaimana mereka memantulkan cahaya.
Analisis seumur hidup fluoresensi memaparkan jaringan pada panjang gelombang cahaya yang menginduksi fluoresensi dan kemudian mengukur berapa lama fluoresensi itu memudar.
Waktu peluruhan fluoresensi tergantung pada keberadaan molekul yang penting dalam metabolisme.
Berita Lain
Wah, Kini Ada Alat Skrining Baru Kanker Paru
Terapi Baru Kanker Otak Dengan USG
Philips Berkomitmen Memproduksi Alat Kesehatan yang Ramah Lingkungan