OBATDIGITAL – Kabar gembira buat penderita kanker payudara, khususnya untuk stadium dini. Obat yang ditunggu-tunggu bakal tiba. AstraZeneca (AZ), perusahaan asal Inggris dan Merck Sharpe Dohme (MSD) – dikenal sebagai Merck & Co di Amerika Serikat (AS) dan Kanada – mengumumkan bahwa obat buatannya, Lynparza (olaparib) telah disetujui oleh Komisi Eropa (EC) untuk pengobatan pasien dengan germline BRCA-mutasi HER2-negatif payudara dini berisiko tinggi kanker.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga tel
Persetujuan EC khusus untuk Lynparza sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dengan terapi endokrin untuk pasien yang sebelumnya diobati dengan kemoterapi neoadjuvant atau adjuvant.
Keputusan itu didasarkan pada data dari uji coba fase 3 OlympiA yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine yang diterbitkan Juni 2022, tapi dikutip oleh pmlive.com (4/8/2022).
Uji coba fase 3 adalah studi double-blind, multisenter yang menguji keamanan dan efektivitas Lynparza versus plasebo. Selama uji coba, Lynparza menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup, mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara invasif, kanker kedua atau kematian sebesar 42% dibandingkan plasebo.
Terapi ini juga menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan, mengurangi risiko kematian sebesar 32% dibandingkan plasebo.
Obat ini dibuat lantaran kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak penderitanya di seluruh dunia.
Diperkirakan sebanyak 2,3 juta pasien didiagnosis kanker payudara di seluruh Eropa pada tahun 2020. Sekitar 90% dari semua pasien kanker payudara didiagnosis dengan kanker payudara dini dan mutasi BRCA ditemukan pada sekitar 10% pasien HER2-negatif.
Begitu pula di Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama jenis kanker yang diderita wanita, serta penyebab utama kematian akibat kanker.
Dave Fredrickson, wakil presiden eksekutif dan kepala pengembangan klinis global, AZ, mengatakan persetujuan penting ini memberi pasien kanker payudara stadium awal di AS dengan mutasi germline BRCA pilihan terapi bertarget baru dalam pengaturan adjuvant mulai hari ini.
Menurutnya, Lynparza mengurangi risiko kekambuhan penyakit pada pasien berisiko tinggi ini dan sekarang data baru menegaskan bahwa itu juga secara signifikan memperpanjang hidup pasien dibandingkan plasebo.
“Data ini menggarisbawahi pentingnya pengujian germline BRCA sesegera mungkin setelah diagnosis untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin memenuhi syarat untuk Lynparza,” kata Fredrickson.
Berita Terkait
Ini Vitamin Yang Dibutuhkan Tubuh Manusia Ketika Sudah Menginjak Usia 40 Tahun
Perusahaan Farmasi Dianggap Bersalah Dalam Kasus Obat Batuk Sirup?
Catat, Obat Obesitas dan Diabetes Bakal Jadi Primadona pada 2030