Godrej Consumer Products Indonesia, sebagai produsen dari Mitu Baby, mengundang 250 rumah sakit dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Acara ini diadakan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan perawatan kulit bayi dalam menunjang tumbuh kembang bayi.
dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan bahwa momen ini bukanlah pertama kalinya Ikatan Dokter Indonesia dan PT Godrej Consumer Products Indonesia bekerja sama. Kami telah menjalin kerja sama yang begitu baik dan sangat senang sekali.
Pada kesempatan ini Godrej Consumer Products Indonesia juga ikut pendukung program kami yaitu IDI Promotif Preventif Program (IP3), dimana terdapat empat pilar pada program ini dan salah satunya adalah hospital program yang diluncurkan bersama 250 rumah sakit seluruh Banten dan Jawa Barat.
Abhinav Dwivedi, Marketing Director PT Godrej Consumer Products Indonesia menyampaikan “Godrej Consumer Products Indonesia sebagai produsen dari Mitu Baby, yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk perawatan kulit bayi, senang bisa mendukung Program Promotif dan Preventif IDI khususnya Hospital Program pada rumah sakit di Indonesia.
‘Mitu Baby akan selalu mendukung kesehatan dan tumbuh kembang para bayi melalui beragam produk kami,” ucap Abhinav.
Berdasarkan studi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, terdapat minimnya pengetahuan orang tua di Indonesia terhadap bagaimana menjaga higienitas bayi dengan benar. Akibatnya, 35% bayi di Indonesia mengalami ruam popok yang membuat bayi tidak nyaman.
Dalam kesempatan ini turut hadir dokter spesialis anak, dr. Otty Mitha Sevianti, Sp.A, MARS dan dokter spesialis kulit, dr. Diah Puspitosari, Sp.KK, FINSDV sebagai narasumber yang mengedukasi mengenai pentingnya membersihkan dan menjaga higienitas bayi.
Selanjutnya Dokter spesialis anak, dr. Otty Mitha Sevianti, Sp.A, MARS, menyampaikan terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung tumbuh kembang bayi secara maksimal diantaranya melalui pola makan yang bergizi, kasih sayang orang tua, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Apabila kebersihan tidak diperhatikan, maka akan berisiko pada munculnya penyakit menular seperti scabies, diare, typhoid, hepatitis A, cacingan, dan penyakit mulut dan gigi,” katanya.
Sementara itu dr. Diah Puspitosari, Sp.KK, FINSDV dokter spesialis kulit, menyampaikan bahwa selalu menjaga dan memastikan bahkan anak berkegiatan di lingkungan dan dalam keadaan bersih adalah hal yang penting namun, terlalu bersih akan membuat kulit anak menjadi sensitif.
“Kulit yang terlalu bersih ini tidak dapat mengenali kuman-kuman jahat yang seharusnya dengan mengenali kuman-kuman ini, kulit dapat membentuk antibodi untuk alergi,” pungkas Diah.
sumber: Godrej
Berita Terkait
Cara Lain Kurangi Risiko Diabetes Adalah Konsumsi Cokelat Hitam
Pfizer Ajak 2 RS Kembangkan Telekonsultasi Kanker Payudara
Wanita Perlu Tahu Kanker Mematikan Ini