OBATDIGITAL – Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang banyak menyerang pria. Dia tergolong kanker yang banyak diderita kaum Adam, di samping kanker kolorektal.
Saat ini, kanker prostat masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan total 13.130 kasus baru yang dilaporkan pada tahun 2022. Kanker prostat menempati urutan kelima sebagai jenis kanker yang paling umum di kalangan pria, menyumbang 7% dari total kasus kanker pria di negara ini.
Data dari GLOBOCAN 2022 menunjukkan bahwa kanker prostat memiliki risiko kumulatif sebesar 1,2% untuk pria mengembangkan penyakit ini sebelum usia 75 tahun. Prevalensi kanker prostat terus meningkat seiring bertambahnya usia populasi pria.
Meski begitu masih banyak pria belum mengetahui cara mendeteksi sudah mengendap di tubuh laki-laki.Sekitar 70% pria yang terdiagnosa kanker prostat mencari pengobatan pada saat penyakit sudah berada di stadium lanjut atau akhir.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan pentingnya pemeriksaan dini, yang dapat menjadi masalah serius, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti riwayat kanker prostat dalam keluarga
Untuk itu pria perlu mendapatkan edukasi mengenai jenis kanker ini dan cara mendeteksinya. Maka, AstraZeneca Indonesia melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) tentang Penguatan Ekosistem dan Kesadaran dalam Deteksi Dini Kanker Prostat.
Kesepakatan ini mencakup kolaborasi untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam penanganan kanker prostat, termasuk pelaksanaan skrining dan deteksi dini serta edukasi masyarakat mengenai kanker prostat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini.
Dalam acara tersebut, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay menyampaikan, bahwa kanker prostat masih menjadi salah satu tantangan kesehatan yang paling mendesak bagi pria, baik secara global maupun di Indonesia.
“Oleh karena itu, kemitraan ini juga menjadi momen untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di bidang urologi, yang akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya selama dua tahun ke depan,” ujar Esra.
Sementara itu, DR. dr. Ferry Safriadi, SpU(K), FICS selaku Ketua Pengurus Pusat Ikatan Ahli Urologi Indonesia menyambut baik dan sangat mendukung terselenggaranya sinergi dan kolaborasi antara AstraZeneca dengan IAUI.
“Kesepakatan ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan skrining sebagai upaya dalam mengurangi pasien kanker prostat metastatik,” pungkasnya.
“Upaya promotif dan preventif khususnya terhadap kanker prostat sebagai salah satu jenis kanker yang tinggi kejadiannya di Indonesia sangatlah penting, sehingga kerjasama ini diharapkan akan membantu mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang lebih baik dan lebih terdepan pada dua tahun kedepan,” tambah dr. Ferry.
Aries Kelana
Sumber: AstraZeneca
Berita Terkait
Studi Terbaru Tunjukkan Vitamin D Bisa Turunkan Tekanan Darah Pada Obese Lansia
Hadapi Bahaya Pneumonia, Masyarakat Perlu Diedukasi
Ini Obat Baru Untuk Cegah Kekambuhan Skizofrenia