OBATDIGITAL – Pandemi COVID-19 mulai menjadi endemi. BPJS Kesehatan pun berencana melakukan sejumlah strategi.
Kondisi endemi dinilai dapat menimbulkan fenomena rebound pelayanan kesehatan bagi peserta Program JKN-KIS, terlebih yang selama pandemi ini menunda untuk datang langsung dan mengakses layanan kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan, pihak BPJS Kesehatan akan menggencarkan program promotif preventif melalui perluasan akses skrining kesehatan.
“Kami juga akan semakin giat mendorong peserta yang hasil skriningnya berisiko tinggi agar mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) serta mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujar Ghufron dalam acara webinar Revitalisasi Pelayanan BPJS Kesehatan Menghadapi Endemi, (23/3/2022).
Selain itu, pemanfaatan digitalisasi layanan kesehatan juga akan ditingkatkan, di antaranya layanan telekonsultasi dan antrian secara daring. Pelayanan kesehatan digital ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan antrian di faskes serta meningkatkan kualitas pelayanan.
Ghufron menambahkan, selama pandemi COVID-19 dari bulan Maret 2020 hingga Oktober 2021 tercatat setidaknya 10,4 juta layanan telekonsultasi dokter di FKTP dengan peserta JKN-KIS.
Edukasi juga akan terus dilakukan, misalnya melalui aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) Terintegrasi di nomor 08118165165, serta Chat Assistant JKN (CHIKA).
“PANDAWA Terintegrasi ini melayani peserta JKN-KIS secara borderless (tanpa batas), sehingga proses layanan peserta JKN-KIS bisa dilakukan di seluruh Indonesia, tidak bergantung pada domisili peserta saat ini,” tutup Ghufron.
Berita Lain
YKI: Pengguna Stoma Butuh Dukungan Masyarakat
Kaum Muda Indonesia Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Berbahaya, Kemenkes Minta Masukan Soal Konsumsi Gula, Garam dan Lemak
Uni Eropa -ASEAN Bahas Penanganan Obesitas di Asia Tenggara