OBATDIGITAL – Codeine atau Codein, obat pereda nyeri yang seringkali digunakan untuk mengobati penyakit lainnya, seperti batuk dan diare.
Codeine termasuk golongan obat opioid, yaitu obat antinyeri yang berikatan dengan reseptor opioid di sistem saraf pusat dalam tubuh.
Mengutip situs Health Direct, Codeine digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dalam jangka pendek. Codeine hanya boleh diminum ketika obat pereda nyeri non-opioid lainnya tidak berhasil mengatasi rasa sakit atau tidak bisa ditoleransi.
Lebih lanjut, obat Codeine tidak direkomendasikan untuk pengobatan nyeri kronis. Codeine juga memiliki efek antitusif, yaitu meredakan atau mengurangi respon batuk dengan cara menghambat sinyal batuk di sistem saraf otak.
Untuk mengobati diare, Codeine bekerja dengan cara meredakan sistem pencernaan yang terganggu. Codeine wajib dikonsumsi sesuai resep dokter dan tidak boleh diminum sembarangan.
Sejumlah merek dagang Codeine yang beredar di pasaran antaralain Codikaf, Codipront, Codeine Phosphate Hemighydrate, dan Coditam.
Dosis Codeine untuk orang dewasa yang mengalami diare akut yaitu 30 mg sebanyak 3-4 kali sehari, sedangkan untuk meredakan batuk 15-30 mg 3-4 kali sehari, dan meredakan nyeri dengan dosis 15-60 mg setiap 4 jam sekali yang tidak boleh melebihi 360 mg per hari.
Untuk pasien anak-anak, dosis Codeine menyesuaikan dengan kebutuhan dan usia. Anak usia di atas 12 tahun umumnya diberikan dosis Codeine sebanyak 0,5-1 mg per kg berat badan, setiap 6 jam sekali dan maksimal dosis harian sebanyak 240 mg.
Codeine dapat menimbulkan efek interaksi antarobat, di antaranya penurunan efek terapi dari sejumlah obat seperti Domperidone dan Cisapride, peningkatan risiko konstipasi berat jika diminum bersamaan dengan obat antidiare atau antikolinergik, serta risiko terjadinya hiperventilasi jika dikonsumsi berbarengan dengan Benzodiazepine.
Efek samping Codeine yang umum ditemukan seperti sakit perut, sulit buang air kecil, sembelit, pusing hingga vertigo, dan mulut kering. Efek samping berat Codeine yaitu sulit bernapas atau napas yang berhenti mendadak saat tidur, denyut jantung melemah, kejang-kejang, dan hilangnya koordinasi tubuh.
Berita Terkait
Ini Vitamin Yang Dibutuhkan Tubuh Manusia Ketika Sudah Menginjak Usia 40 Tahun
Perusahaan Farmasi Dianggap Bersalah Dalam Kasus Obat Batuk Sirup?
Catat, Obat Obesitas dan Diabetes Bakal Jadi Primadona pada 2030