Catat Obat Baru GERD Bakal Masuk ke Indonesia

OBATDIGITAL – Perusahaan farmasi asal Korea, Daewoong Pharmaceutical berencana akan memperkenalkan obat baru untuk penyakit refluks gastroesofagus atau dikenal dengan GERD. Obat ini diberi nama Fexuprazan.

CEO Daewoong Pharmaceutical, Jeon Sengho mengatakan, pengajuan aplikasi obat baru (NDA) yang dijadwalkan tahun ini sedang berlangsung di Amerika Serikat dan Cina, disusul negara-negara asia tenggara seperti Indonesia.

“Daewoong Pharmaceutical akan mendorong Fexuprazan menjadi produk terbaik dan pemimpin global di kelasnya,” ujar Sengho dikutip dari keterangan resmi, (28/3/2022).

Pihak Daewoong saat ini tengah mengajukan NDA untuk Fexuprazan ke Indonesia, Filipina, dan Thailand sejak Februari 2022 hingga pertengahan Maret 2022.

Pada akhir Februari lampau, pihak Daewong telah mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) dengan menyertakan tambahan data stabilitas yang dibutuhkan di Indonesia berdasarkan data klinis Korea.

Sebagai gambaran, pasar obat lambung di Indonesia diperkirakan senilai Rp2,5 triliun, dengan total ukuran pasar farmasi Rp180 triliun. Sehingga, Indonesia tercatat sebagai pasar farmasi inti di antara negara asia tenggara lainnya.

Fexuprazan yang dikembangkan oleh Daewoong merupakan jenis obat P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker) yang secara reversibel menghambat pompa proton yang mengeluarkan asam lambung di dinding lambung.

Fexuprazan terbukti melalui uji klinis memiliki efek cepat yang bertahan lama, karena tidak memerlukan proses aktivasi, tidak seperti obat Proton Pump Inhibitor (PPI) konvensional.

Selain itu, karena memiliki waktu paruh yang panjang, Fexuprazan dapat dengan cepat meredakan gejala heartburn yang biasa dialami oleh pasien GERD, yang menyerupai rasa seperti terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah sejak tahap awal pemberian, dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Dalam data klinis fase 3 yang diterbitkan oleh American Gastroenterological Association tahun 2021 lalu, Fexuprazan menunjukkan tingkat kesembuhan dari gejala heartburn pada pasien tiga kali lebih banyak daripada esomeprazole, komponen kunci PPI, ketika diberikan kepada pasien dengan gejala parah.