OBATDIGITAL – Sebuah rumah sakit di Bursa Turki menggunakan bantuan robot untuk bedah ortopedi lutut dan pinggul pasien. Operasi robotik ini telah membantu dokter selama 1,5 tahun dengan akurasi milimetri yang sangat presisi.
Anggota Dewan Penasihat Tinggi Dewan Pengembangan Pariwisata Kesehatan Turki dan ketua dewan Rumah Sakit Medicabil Turki, Profesor Ömer Faruk Bilgen mengatakan, operasi robotik banyak digunakan di berbagai cabang bedah lainnya, dan sudah mulai digiatkan di bidang ortopedi dalam beberapa tahun terakhir.
“Metode ini digunakan secara luas dalam bedah ortopedi di seluruh dunia, di Turki, operasi robotik dilakukan di lima pusat (medis), termasuk rumah sakit kami,” jelas Bilgen dilansir dari laman Daily Sabah (21/2/2022).
Sebelum melakukan operasi, dokter akan menyampaikan informasi penting terkait dengan prosedur operasi yang dibantu robot kepada pasien. Penggunaan robot dalam operasi dianggap sangat presisi, sehingga mencegah terjadinya kesalahan dan juga dapat menghemat biaya. Lebih dari 100 pasien ortopedi di Turki telah merasakan bedah yang dilakukan dengan bantuan robot.
Lebih lanjut Bilgen menegaskan, operasi robotik memiliki kapasitas teknologi untuk memastikan proses bedah bebas dari kesalahan. Robot tersebut dapat mencegah kesalahan yang biasanya dilakukan oleh manusia, dan menempatkan prostesis yang dapat digunakan pasien hingga 35 tahun.
Keuntungan lainnya, operasi robotik juga memungkinkan pasien pulang lebih awal. Bahkan, pasien juga dapat merasa nyaman tanpa rasa sakit pada jaringan lunak pasca operasi.
Cara kerjanya, lanjut Bilgen, struktur tulang pasien akan diperiksa dengan teknologi computed tomography. Sebelum operasi, dokter akan mempersiapkan sistem operasi virtual 3 dimensi. Kemudian informasi tersebut akan diinput ke sistem robot.
“Selama operasi, dalam kasus situasi yang tidak biasa, ahli bedah yang melakukan operasi dapat mengendalikan robot, ini menciptakan lingkungan yang aman bagi kami,” imbuh Bilgen.
Tidak hanya dari segi presisi operasi, operasi robotik ini juga meminimalisasi kemungkinan perlunya operasi kedua. Padahal, jika operasi dilakukan oleh manusia, bisa terjadi operasi revisi yang biayanya enam hingga tujuh kali lipat lebih tinggi.
“Kami merekomendasikan operasi robotik untuk mencegah hal ini, agar pasien kami dan ekonomi negara mendapat manfaat dari penggunaannya,” tutup Bilgen.
Berita Lain
Wah, Kini Ada Alat Skrining Baru Kanker Paru
Terapi Baru Kanker Otak Dengan USG
Philips Berkomitmen Memproduksi Alat Kesehatan yang Ramah Lingkungan