OBATDIGITAL – Selama ini jika ingin memeriksa gula darah, pasien harus ke poliklinik atau apotek yang menyediakan fasilitas pemeriksaan gula darah. Selain harus keluar rumah, pasien harus menahan sakit karena jarum suntik harus dimasukkan ke tubuh untuk mengeluarkan darah agar bisa diambil darah untuk diperiksa kadar gula darahnya.
Tapi kini teknologi deteksi sudah semakin canggih. Cukup dengan aplikasi, gula darah pasien bisa diketahui. Lagi pula tak perlu mengerang sakit karena ditusuk jarum.
Selain itu kini pasien tak perlu keluar rumah pergi konsultasi ke dokter. Cukup menggunakan aplikasi yang tersedia.
Salah satu fasilitas layanan diabetes tersebut adalah aplikasi buatan PT Prodia Digital Indonesia (PRDI), anak perusahaan PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA).
Perusahaan kesehatan yang mengkhususkan pada deteksi penyakit menghadirkan fitur terbaru di aplikasi U by Prodia yaitu Diabetes Care.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui risiko diabetes, berbagai cara mencegah diabetes dan juga langkah-langkah awal yang harus dilakukan saat menjalani perawatan diabetes.
Informasi terkait diabetes akan disajikan kepada pengguna sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan hasil penilaian Health Scoredan profil kesehatan individu.
Pengguna aplikasi U by Prodia, atau biasa disebut U-Friends akan diarahkan pada beberapa tahap saat mengakses fitur Diabetes Care.
Tahap pertama, pengguna akan diarahkan untuk mengecek risiko diabetes dengan mengambil tes Health Scoreyang tersedia dalam dua pilihan, yakni cek risiko secara gratis melalui aplikasi atau tes laboratorium berbayar untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Selanjutnya, hasil Health Score ini akan menentukan perawatan yang tepat sesuai jenis risiko diabetes yang tersedia yaitu risiko rendah (low), rata-rata (average) dan tinggi (high).
Pengguna akan diarahkan melalui rekomendasi langkah-langkah yang perlu dilakukan. Mulai dari konsultasi live chat gratis dengan lebih dari 275 dokter spesialis dan dokter umum yang tersedia di aplikasi, evaluasi gaya hidup, hingga melakukan tes laboratorium khusus untuk diagnosa komplikasi diabetes melalui 18 tes pilihan.
Selain itu, pengguna juga akan dipastikan memiliki ketersediaan vitamin dan alat diabetes di rumah, tersedia 50 produk kesehatan yang dapat langsung dibeli melalui fitur Health Shop.
Diabetes Care juga menyediakan layanan personalisasi Health Plan bagi penderita diabetes supaya menjalankan pola hidup yang sehat.
Diantaranya ada Simple Eat Smart – 3 Minggu; Prediabetes Meal Plan – 4 Minggu; Blood Sugar Meal Plan – 12 Minggu. Bagi yang berisiko tinggi, rekomendasi ditambah dengan penilaian status gizi badan dan aktivitas olahraga.
Untuk bisa menikmati dan mengetahui fitur Diabetes Care lebih lanjut, pengguna perlu menggunakan aplikasi U by Prodia dengan versi terbaru atau versi 2.1.1, dengan melakukan update atau mengunduh aplikasi melalui Google Play Store atau App Store.
Sedangkan, untuk informasi seputar Prodia Digital Indonesia dan fitur-fitur lainnya dapat diakses melalui laman https://prodiadigital.com/id.
Terdapat pula puluhan artikel kesehatan seputar diabetes yang dapat dibaca kapan saja dan dimana saja.
Menurut dr. Juanita Olivia Tambunan yang ikut melayani konsultasi live chat doctor khusus diabetes di aplikasi U by Prodia, perawatan diabetes bersifat personal atau tidak bersifat satu perawatan untuk semua.
“Terutama karena setiap pasien memiliki kebutuhan unik dengan pendekatan yang dipersonalisasi. Karena itu, mengetahui dan memahami langkah-langkah perawatan yang tepat menjadi penting untuk dilakukan para penderita diabetes, guna mencapai hasil yang optimal dan membantu meningkatkan kualitas hidupnya,” jelas dr. Juanita Olivia Tambunan.
Adanya fitur baru itu, Rudy Cahyadi, Direktur PT Prodia Digital Indonesia percaya setiap individu memiliki keunikan dengan berbagai perbedaan fisik, gaya hidup, juga kebutuhan kesehatannya masing-masing.
“Fitur Diabetes Care dirancang guna memberikan solusi yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari kebutuhan untuk mengidentifikasi diabetes lebih dini, memberikan rekomendasi pencegahan, hingga memahami langkah-langkah awal perawatannya,” kata Rudy dalam siaran persnya yang diterima Obat Digital.
Menurutnya, di Indonesia, prevalensi diabetes terbilang masih cukup tinggi pada 11,7% pada tahun 2023 dibandingkan dengan prevalensi diabetes di dunia sebesar 10,6% dan di kawasan Asia Tenggara sebesar 8,8% pada tahun 2021.
Di samping itu, temuan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan perilaku pencarian pengobatan antara responden di usia produktif (18-59 tahun) dan di atas usia 60 tahun.
Artinya, generasi produktif cenderung tidak memperhatikan kesehatan karena tingkat kesibukan yang tinggi.
Rudy mengatakan, penderita diabetes di usia produktif seringkali mengabaikan pengecekan kesehatan. Padahal deteksi dini penyakit, khususnya diabetes, bisa mencegah orang menderita penyakit tersebut.
“Dengan Diabetes Care yang tersedia di aplikasi U by Prodia, pengguna dari usia produktif bisa mendapatkan akses kesehatan terkait diabetes, lebih mudah, cepat dan tepat karena dipersonalisasi sesuai kebutuhan mereka,” imbuh Rudy.
Aries Kelana
Berita Terkait
BPOM AS Setujui Vaksin Flu Berbentuk Semprotan
BPOM Bertemu PSI, Apa Yang Dibahas?
Di Musim Kemarau Anak Butuh Suplemen Herbal Agar Tetap Fit