OBATDIGITAL – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui vaksin demam berdarah dengue (DBD). Vaksin tersebut bermerek QDENGA® (Dengue Tetravalent Vaccine [Live, Attenuated]) (TAK-003) buatan Takeda, perusahaan farmasi asal Jepang.
Menurut produsen dalam siaran pers yang ditayangkan online akhir Agustus 2022. vaksin itu disetujui untuk pencegahan penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh serotipe apa pun pada individu berusia enam tahun hingga 45 tahun.
Pihak Takeda mengklaim bahwa QDENGA adalah satu-satunya vaksin demam berdarah yang disetujui di Indonesia untuk digunakan pada individu terlepas dari paparan demam berdarah sebelumnya dan tanpa perlu pengujian pra-vaksinasi.
“Dengue dapat menyerang siapa saja yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik – tanpa memandang usia, kesehatan, dan keadaan sosial ekonomi,” kata Gary Dubin, presiden Unit Bisnis Vaksin Takeda.
“Kami bangga memperkenalkan QDENGA sebagai alat pencegahan demam berdarah baru kepada masyarakat Indonesia, dan kami akan terus bekerja sama dengan badan pengatur tambahan untuk membuat QDENGA tersedia secara global.”
Dengue adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk spesies Dengue. Sebanyak 125 negara yang warganya sudah terkena penyakit ini.
Sementara it, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami hampir setengah dari beban penyakit demam berdarah di Asia Tenggara dan terus menderita salah satu penyakit menular. beban demam berdarah tertinggi di dunia.
Pada paruh pertama tahun 2022 saja, Indonesia melaporkan lebih dari 63.000 kasus demam berdarah dan hampir 600 kematian tersebar di 455 kota di 34 provinsi.
“Sebagai seorang dokter, saya telah melihat secara langsung beban penyakit DBD pada pasien dan masyarakat yang saya layani di Indonesia. Ada ketakutan yang terus-menerus akan wabah dan tertular penyakit, mengalami kemunduran fisik yang dapat menyebabkan demam berdarah serta potensi dampak keuangan,” kata Anggraini Alam, konsultan penyakit menular anak menanggapi persetujuan BPOM.
“Vaksinasi akan memberikan kemajuan yang disambut baik oleh penyedia layanan kesehatan di Indonesia dalam pencegahan demam berdarah, bersama dengan pengendalian vektor, yang memungkinkan kami untuk mengurangi beban demam berdarah dan melindungi populasi yang lebih luas,” pungkas Anggraini.
Berita Terkait
BPOM AS Setujui Vaksin Flu Berbentuk Semprotan
Wabah Cacar Monyet Merajalela, WHO Perintahkan Segera Produksi Masal Vaksin MPox
Pentingnya Imunisasi Lengkap Bagi Anak