12 September 2024

Awas Ada Wabah Baru Pasca COVID-19

Banyak negara di dunia sudah menghapuskan ancaman pandemik dari prioritas mereka, meski pada kenyataannya penyebaran penyakit menular antara hewan ke manusia masih meningkat. Guna menghentikan pengabaian salah satu ancaman terbesar bagi kemanusiaan ini, The Lancet dan Koalisi Untuk Mencegah Wabah Virus pada Sumbernya, membentuk sebuah komisi. Komisi yang bernama The Lancet-Preventing Pandemics at the Source Commission on Prevention of Viral Spillover akan meneliti dan menyediakan panduan bagi kebijakan, praktik, riset dan perundang-undangan untuk mengatasi ancaman wabah virus menular dan mengurangi risiko terjadinya pandemi di masa mendatang. Komisi ini merupakan lembaga para ahli yang paling ambisius, beragam dan global yang berdedikasi untuk mengatasi masalah yang saat ini kurang diperhatikan dan kurang didanai. “Sebagian besar upaya pencegahan pandemi berfokus pada membatasi wabah penyakit melalui perlengkapan perlindungan pribadi, vaksin dan lain-lain,” ujar Sonila Cook, co-founder lembaga ini dan CEO Dalberg Catalyst. “Komisi ini justru berfokus pada mencegah wabah penyakit tidak pernah terjadi, ini lebih patut, murah dan memberi banyak keuntungan bagi manusia dan bumi. Melalui kerja komisi ini, kita akan lebih siap untuk mencegah krisis berikutnya terjadi dibanding bereaksi saat krisis itu sudah datang.” Pekerjaan ini memerlukan konvergensi dan kolaborasi di berbagai bidang –kesehatan, ekologi, konservasi, ilmu kedokteran hewan dan pengetahuan tradisional masyarakat adat. Tujuan komisi ini menarik perhatian dunia terhadap topik ini dan menghasilkan laporan penting mengenai pencegahan wabah menular dalam jangka waktu dua atau tiga tahun ke depan. Dipimpin oleh tiga orang, komisi ini terdiri dari 28 ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk epidemiologi, mikrobiologi, ekologi, kedokteran, kedokteran hewan, pengelolaan sistem pangan, antropologi, perilaku, kebijakan ekonomi, dan bekerja dengan sistem pengetahuan masyarakat adat. Dengan keseimbangan gender dan kawasan global utara dan selatan, anggota komisi ini akan menjaga fokus kesetaraan dalam mengerjakan strategi pencegahan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penyebaran patogen diperburuk oleh perilaku peternakan, perdagangan dan perburuan satwa liar, serta perubahan guna lahan seperti perusakan hutan. Perubahan iklim juga mengurangi habitat, memaksa hewan migrasi ke tempat baru, membuka peluang bagi patogen untuk memasuki inang barunya. Hanya saja hingga saat ini masih sedikit upaya yang dilakukan untuk menyusun rencana aksi global yang fokus pada bagaimana mencegah efek domino penyebab epidemi regional atau pandemi. Komisi ini akan melakukan riset dan menggunakan ilmu pengetahuan paling mutakhir serta contoh-contoh di lapangan bagaimana langkah pencegahan penyebaran wabah bisa berpadu dengan faktor lain –seperti ketahanan pangan dan kesehatan– untuk mencegah pandemi.

“Asal mula hampir semua epidemi yang terjadi belakangan ini sudah jelas: dari satwa liar,” ujar Dr. Raina Plowright, Profesor dari Universitas Cornell yang juga salah satu pimpinan komisi.

“Hanya saja, pencegahan penyebaran adalah topik yang kurang dicermati dan kurang diperhatikan oleh banyak institusi besar yang bekerja di bidang kesehatan publik. Komisi kami akan meningkatkan pemahaman terhadap ancaman penyakit. Kita perlu untuk menyoroti masalah ini dan kemudian menyediakan strategi untuk mengatasinya.”

RSS
Follow by Email
X (Twitter)
Visit Us
Follow Me
Instagram