OBATDIGITAL – Dalam upaya untuk memerangi varian COVID-19 Omicron, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kesepakatan senilai US$720 juta untuk bebtelovimab.
Itu diumumkan Eli Lilly, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang dikutip dari Fierce Pharma (12//2/2022). Namun itu masih menunggu persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Jika disetujui, Eli Lilly akan menyediakan 600.000 obat perawatan untuk pasien berisiko tinggi dengan COVID-19 ringan hingga sedang.
Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS mengatakan akan menerima 300.000 kursus bulan ini, diikuti oleh 300.000 lagi pada 31 Maret. AS akan memiliki opsi untuk membeli 500.000 lebih banyak kursus antibodi yang akan dikirimkan pada 31 Juli mendatang.
Kesepakatan itu muncul kurang dari tiga minggu setelah FDA melarang penggunaan campuran antibodi Lilly dari bamlanivimab dan etesevimab, karena tidak efektif melawan omicron. ntibodi Regeneron, REGEN-COV, juga di-grounded bulan lalu karena alasan yang sama.
Obatntibodi baru Lilly juga telah terbukti efektif melawan subvarian omicron, BA.2, yang diyakini lebih menular dan mulai muncul di AS.
“Jika subvarian BA.2 tumbuh secara proporsional di AS, pengobatan potensial ini akan membantu memastikan bahwa kami dapat terus menawarkan pengobatan antibodi monoklonal yang bekerja melawan jenis virus tersebut,” kata HHS dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kesepakatan tersebut.
HHS akan memberikan pengobatan secara gratis, kata CEO Eli Lilly David Ricks bulan lalu.
Bebtelovimab diberikan lebih cepat dan dalam dosis yang jauh lebih rendah daripada obat antibodi lainnya, tambah Ricks.
“Tantangan dengan infus 30 hingga 60 menit saat ini adalah kapasitas dan aksesibilitas ke tempat infus selama wabah besar,” katanya.
“Ini memiliki potensi untuk diberikan dalam waktu kurang dari satu menit.”
Berita Lain
Kenali Kisqali, Obat Kanker Payudara Yang Mengurangi Risiko Kekambuhan
Protein Ini Bisa Membakar Lemak dan Gula
Sebentar Lagi Ada Obat Atasi Kebutaan Akibat Diabetes