Makrolid
Makrolid ini kerap disebut juga dengan kelompok eritromisin. Antibiotik ini mirip dengan penisilin, sehingga kerap digunakan sebagai alternatif penisilin. Biasanya obat ini diindikasikan untuk penyakit infeksi saluran napas, batuk pertusis, dan legionnaire. Selain itu juga dokter meresepkan untuk penyakit pencernaan, seperti usus, dan penyakit klamidia dan mikroplasma.
Beberapa antibiotik yang tergolong dalam kelompok ini, antara lain: eritromisin, azitromisin, klaritromisin, dan roksitromisin.
Efek samping: dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare bagi pengguna eritromisin, gangguan pendengaran, gangguan alergi berupa kulit memerah, gangguan ginjal, gangguan jantung dan aritmia. Pada ibuhamil dan menyusui dianjurkan menggunakan dosis rendah.
Sumber:
1. Informatorium obat nasional Indonesia 2000