6 Desember 2023

Jalani Hidup Sehat Dengan Terapi Yang Tepat

Agar Tak Terjadi Preeklampsia, Perempuan Hamil Disarankan Lakukan Diet Mediterania

preeklampsia bisa dihindari. Salah satu yang diusulkan beberapa ilmuwan, adalah menjalani diet mediterania, dengan mengonsumsi banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Menurut studi terbaru, diet mediterania bisa menghindari perempuan dari risiko preeklampsia.

OBATDIGITAL -Preeklampsia adalah penyakit yang banyak muncul pada perempuan hamil. Ketika hamil mendadak tekanan darahnya meningkat, Jika dibiarkan ini akan membahayakan ibu dan janinnya. Karena itu, banyak dokter menganjurkan oeprasi caesar untuk mengeluarkan janin yang sudah waktunya lahir.

Wanita dengan preeklamsia memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur (melahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu) atau bayi dengan berat badan lahir rendah, dan anak-anak yang lahir dari ibu dengan preeklamsia juga berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

“Amerika Serikat (AS) memiliki angka kematian ibu tertinggi di antara negara-negara maju, dan preeklamsia berkontribusi terhadapnya,” kata Anum S. Minhas, kepala rekan kardiologi dan kardio-obstetri dan rekan pencitraan lanjutan di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, AS.

Sebenarnya preeklampsia bisa dihindari. Salah satu yang diusulkan beberapa ilmuwan, adalah menjalani diet mediterania, dengan mengonsumsi banyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Menurut studi terbaru, diet mediterania bisa menghindari perempuan dari risiko preeklampsia. Studi itu dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa mengikuti diet Mediterania, yang terutama terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, minyak zaitun, biji-bijian, dan ikan, mengurangi risiko penyakit jantung pada orang dewasa.

“Mengingat bahaya kesehatan ini bagi ibu dan anak-anak mereka, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi untuk mencegah perkembangan preeklamsia, terutama di antara wanita kulit hitam yang berada pada risiko tertinggi komplikasi kehamilan yang serius ini,” sambung Minhas seperti dikutip Science Daily (22/4/2022).

Studi ini memasukkan data untuk lebih dari 8.500 wanita yang terdaftar antara tahun 1998 dan 2016 di Boston Birth Cohort. Usia rata-rata peserta adalah 25 tahun, dan mereka direkrut dari Boston Medical Center, yang melayani populasi ras dan etnis yang didominasi perkotaan, berpenghasilan rendah.

Hampir setengah dari peserta adalah wanita kulit hitam (47%), sekitar seperempat adalah wanita Hispanik (28%) dan sisanya adalah wanita kulit putih atau ras “lain”, menurut informasi yang dilaporkan sendiri pada kuesioner postpartum. Para peneliti membuat skor diet gaya Mediterania berdasarkan tanggapan peserta terhadap wawancara frekuensi makanan dan kuesioner, yang dilakukan dalam waktu tiga hari setelah melahirkan.

Walhasil, 10% dari peserta penelitian mengembangkan preeklamsia. Lalu, perempuan penyandang diabetes dan obesitas sebelum hamil memiliki risiko preeklampsia dua kali lebih banyak dari yang sehat.

Kemudian, sisiko preeklamsia lebih dari 20% lebih rendah di antara wanita yang mengikuti diet gaya Mediterania selama kehamilan.

“Ini luar biasa karena hanya ada sedikit intervensi selama kehamilan yang ditemukan menghasilkan manfaat yang berarti, dan perawatan medis selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan manfaatnya lebih besar daripada potensi risiko bagi ibu dan bayi yang belum lahir,” kata Milhas.

Minhas menambahkan, perempuan harus didorong untuk mengikuti gaya hidup sehat, termasuk diet bergizi dan olahraga teratur, di semua tahap kehidupan. Makan makanan sehat secara teratur, termasuk sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan, sangat penting bagi wanita selama kehamilan.

“Kesehatan mereka selama kehamilan mempengaruhi kesehatan kardiovaskular mereka di masa depan dan juga berdampak pada kesehatan bayi mereka,” pungkas Milhas.