27 April 2025

Obat Digital

Berita Seputar Farmasi dan Kesehatan

Trump Ancam Kenakan Tarif Baru 20% Kepada Industri Farmasi, Apa Reaksi Mereka?

Ilustrasi kegiatand i laboratorium
Ilustrasi kegiatan laboatorium farmasi (Photo by Jonathan Borba on Pexels.com)

OBATDIGITAL – Salah satu gebrakan Presiden Donald Trump di awal periode keduanya adalah mengancam akan menaikkan pajak bagi perusahaan farmasi di Amerika Serikat (AS). Trump mengancam mengenakan tarif impor 20% pada produsen yang menanamkan investasinya di Cina.

Ancaman itu dianggap serius oleh pabrik obat, karena akan memengaruhi pendapatan mereka. Makan sekelompok pabrik farmasi – bersama industri lain – menemui Presiden Xi Jin Ping. Pertemuan itu berlangsung pada saat pemerintah Cina menggenjot perekonomian Cina dengan mengundang sebanyak mungkin investor asing.

Dengan juru bicara CEO FedEx Rajesh Subramaniam, mereka datang lkarena pada saat bersamaan Beijing menyelenggarakan Forum Pembangunan Cina. Mereka yang hadir adalah para chief executive officer (CEO) , perusahaan besar farmasi, antara lain: AstraZeneca, Bayer, Boehringer Ingelheim, Eli Lilly, GSK, Merck KGaA, Pfizer, dan Sanofi. Mereka berada di dalam 40 pemimpin bisnis lain.

Seperti dilansir Fierche Pharma, CEO Sanofi Paul Hudson termasuk di antara tujuh pejabat bisnis teratas dari berbagai negara yang berbicara pada pertemuan tersebut, menurut kantor berita pemerintah Xinhua (Tiongkok). Desember tahun lalu, perusahaan farmasi asal Prancis tersebut telah melakukan investasi tunggal terbesarnya di Tiongkok hingga saat ini, sekitar 1 miliar euro (US$1,08 miliar) untuk membangun basis produksi baru di Beijing.

Dalam pidatonya, Xi mengatakan bahwa “menjaga stabilitas, kesehatan, dan pembangunan berkelanjutan hubungan Tiongkok-AS merupakan kepentingan mendasar rakyat kedua negara,” menurut rekaman video Bloomberg yang diterjemahkan dari sesi tersebut.

“Dalam beberapa tahun terakhir, investasi asing di Tiongkok juga telah diganggu oleh faktor geopolitik,” kata Xi, seperti dikutip Fierce Pharma dari Reuters. “Saya sering mengatakan bahwa mematikan lampu orang lain tidak membuat Anda lebih terang.”

Perusahaan farmasi negeri Paman Sam sampai kini berusaha untuk membatalkan rencana Trump. Dalam pertemuannya dengan Presiden AS Februari lalu, Trump memperingatkan beberapa CEO perusahaan farmasi bahwa ia mengancam mengenakan tarif farmasi dan mereka harus memindahkan produksi obat kembali ke AS, kata Bloomberg yang dikutip Fierce Pharma, mengutip dua orang yang mengetahui percakapan tersebut.

Beberapa langkah yang diambil misalnya, Lelly mengumumkan akan mananamkan investasi sebesar US$27 milyar di inudtsir domestik AS. Kemudian, Johnson & Johnson juga mengatakan akan menghabiskan US$55 miliar di AS selama empat tahun ke depan, termasuk rencana untuk membangun tiga lokasi manufaktur baru di dalam negeri.

Meski begitu industru farmasi AS juga tak mau kehilangan pasar di Cina. Hubungan erat dengan Beijing terus dilakukan dan diupayakan untuk ditingkatkan. Sebut saja, AstraZeneca (AZ) – pabrik obat yang berkantor pusat di Inggris – minggu lalu mengumumkan investasi senilai US$2,5 miliar di negara tersebut dengan rencana membangun pusat R&D strategis global di Beijing, dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan bioteknologi lokal, dan pabrik produksi vaksin.

Aries Kelana

Sumber: fiercepharma.com