
OBATDIGITAL – Kebutuhan pelayanan kesehatan yang makin meningkat memerlukan teknologi kesehatan yang makin maju. Semua itu dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan kerjasama fasilitas pelayanan kesehatan dengan pengembang teknologi kesehatan.
Inilah yang dilakukan EMC Healthcare, pengelola beberapa rumah sakit, dengan InterSystems, penyedia teknologi data kreatif yang mengelola lebih dari satu miliar catatan kesehatan di seluruh dunia. Kedua perusahaan tersebut sepakat menjalin kemitraan strategis untuk merevolusi perawatan pasien. Kedua pihak sepakat menggunakan sistem rekam medis elektronik (EHR) yang dikembangkan InterSystem agar operasional rumah sakit menjadi lebih efisien. Kerjasama itu diteken beberapa hari lalu.
“Kami berterima kasih kepada EMC karena telah mempercayakan InterSystems dalam langkah penting berikutnya dalam perjalanan transformasi digital mereka. Dan saya senang secara resmi menyambut mereka ke dalam Program Referensi Global InterSystems, di mana mereka bergabung dengan kelompok pelanggan terpilih yang berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menggunakan produk InterSystems,” kata Luciano Brustia, Regional Managing Director, Asia Pacific, InterSystems dalam rilisnya yang diterima Obat Digital.
Sementara itu, Jusup Halimi, Presiden Direktur EMC Group, menekankan peran penting investasi dalam Rekam Medis Elektronik (EHR) yang canggih dalam meningkatkan pengalaman dan keselamatan pasien. Ia menyoroti bahwa adopsi InterSystems IntelliCare bukan hanya peningkatan teknologi, tetapi memungkinkan perubahan mendasar dalam cara EMC akan memberikan layanan kesehatan.
EMC memiliki beberapa rumah sakit, di antaranya, EMC Cikarang, EMC Cibitung, dan EMC Pekayon Bekasi.
“Kemitraan kami dengan InterSystems adalah bukti komitmen kami terhadap transformasi digital. Dengan mengadopsi InterSystems IntelliCare, kami bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan perawatan pasien di seluruh fasilitas kami. Kami juga melihat ini sebagai game changer, baik bagi pasien maupun penyedia layanan,” ucap Jusup.
Dengan penerapan InterSystems IntelliCare, EMC bertujuan untuk mengurangi beban administratif, mengotomatiskan tugas rutin, dan mengoptimalkan alur kerja, memungkinkan para profesional kesehatan untuk lebih fokus pada perawatan pasien. Analitik berbasis AI (artificial intelligence) juga akan meningkatkan pengambilan keputusan klinis dengan memberikan wawasan prediktif, mendeteksi anomali, dan mempersonalisasi rencana perawatan.
“AI adalah perubahan besar dalam teknologi kesehatan. Dengan fungsionalitas AI yang canggih dan puluhan tahun keandalan yang terbukti, InterSystems IntelliCare adalah pilihan yang jelas untuk memberikan solusi paling canggih bagi rumah sakit kami,” kata Jusup Halimi.
Penerapan teknologi berbasis AI juga didukung beberapa dokter yang berpraktek di EMC.dr. Bella Desra Andae, Kepala Informatika Medis di EMC, mengatakan bahwa AI juga telah meningkatkan cara dokter berinteraksi dengan EHR. Alih-alih menavigasi melalui banyak layar, dokter dapat dengan mudah meminta informasi yang mereka butuhkan, dan informasi tersebut muncul secara instan, terstruktur, dan mudah ditinjau.
“Fitur AI ambient juga membantu mentranskripsikan percakapan pasien. AI dapat mengubah dokumentasi dari beban menjadi sistem dukungan yang mulus, memungkinkan dokter untuk fokus pada hal yang paling penting perawatan pasien. Kata Bella.
Ini bukan kali pertama EMC menggandeng InterSystems. Tahun lalu, EMC Healthcare meluncurkan EHR TrakCare dari InterSystems di semua delapan rumah sakit, dengan tujuh di antaranya menerapkan sistem tersebut dalam waktu hanya 18 bulan setelah peluncuran awal.
Adopsi InterSystems IntelliCare, sistem berbasis AI, merupakan fase berikutnya dalam perjalanan EHR mereka. InterSystems IntelliCare dibangun di atas TrakCare dan dirancang khusus untuk sistem kesehatan yang memprioritaskan interaksi antara pasien dan penyedia layanan, meminimalkan gangguan dari teknologi selama pertemuan.
Fitur kunci termasuk dokumentasi otomatis melalui perekaman audio ambient, tindakan tindak lanjut yang sudah diisi sebelumnya untuk ditinjau oleh tenaga medis, dan pengkodean yang dibantu AI, semuanya secara signifikan mengurangi beban kerja dan meningkatkan produktivitas organisasi.
“InterSystems sangat senang membawa InterSystems IntelliCare ke Indonesia. Dengan AI sebagai inti, sistem ini memungkinkan penyedia layanan untuk memiliki lebih banyak waktu tatap muka dengan pasien dan lebih sedikit waktu di depan layar,” ujar Luciano Brustia.
Aries Kelana
Sumber: InterSystems
Berita Terkait
Ini yang dilakukan Phillips Untuk Membantu Penanganan Kanker Anak
Hadapi Penyakit Akibat Perubahan Iklim, Universitas Nanyang Singapura Dirikan Pusat Riset Baru
Berebut Membuat Obat Kanker Lini Pertama