
dr M. Dwi Priangga (Dok: obat Digital)
OBATDIGITAL – Astya bersyukur akhirnya bisa mendapatkan buah hati lagi. Anak keduanya itu dilahirkan dengan teknologi bayi tabung (in vitro fertilizaton – IVF) jenis mild stimulation di salah satu klinik di bilangan Jakarta Selatan. Sebelumnya ia pernah menjalani teknik serupa tetapi dengan cara stimulasi konvensional pada 2018.
Wanita 34 tahun ini tidak mau menunggu terlalu lama mempunyai momongan. Begitu setahun setelah menikah pada 2017, belum juga hamil, ia dan suaminya segera pergi memeriksakan diri ke dokter. Hasil diagnosanya menunjukkan pasangan itu infertil. Tanpa berpikir panjang, mereka sepakat memutuskan menggunakan teknologi bayi tabung.
Pada kelahiran anak kedua, ia memilih metode terbaru. Setelah mencari tahu, ia mendapatkan informasi mengenai mild stimulation yang diperkenalkan di Kato Ojin IVF Center. Ia lalu berkonsultasi pada 2023. Konsultasi terus berlangsung sebelum ia memutuskan menggunakan mild stimulation. Astya merasa lebih nyaman menjalani mild stimulation Tidak merasa mual dan perut kembung. “Kalau kelahiran pertama, saya merasa begah, pusing dan sebagainya,” ujarnya kepada wartawan pada acara berbuka bersama (19/3/2025). Astya mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).
Astya merupakan satu dari banyak pasangan yang berhasil menjalani mild stimulation untuk mendapatkan anak. Mild stimulation diperkenalkan oleh Kato Oji dan kliniknya sudah tersebar di 9 center di 6 negara: Jepang, Filipina, Mongolia, Cina, Amerika Serikat termasuk Indonesia. “Di Indonesia baru pertama kali pada tahun ini,” kata dr Muhammad Dwi Priangga SpOG, SubFER, Kepala Klinik Kato Ojin IVF Center. Klinik iniberada di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC).
Astya termasuk salah satu dari sekian banyak pasangan yang mengalami infertil. Menurut Angga, pabgiilan Priangga, ada banyak penyebab kemandulan. Sebanyak 40% penyebab ada di pihak perempuan, Sebanyak 40% lagi ada di laki-laki. Sisanya pada kedua pasangan. ”Ada beberapa faktor risiko penyebab infertilitas pada perempuan, seperti infeksi, endometriosis (radang panggul), kelainan hadir, usia, miom, polip,” ujar Angga. Sedangkan pada laki-laki bisa berupa kualitas sperma kurang baik, merokok, mengonsumsi alkohol dan faktor genetik. “ada juga yang tidak dketahui penyebabnya atau infertilitas idiopatik. Kasusnya sekitar 15-20%.
Untuk mengatasi masalah infertilitas, sebenarnya bisa dilakukan dengan teknologi IVF. Istilah ini mengacu pada teknologi melakukan pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar kandungan perempuan. Setelah terjadi pembuahan dan berbentuk embrio, organ tersebut dimasukkan kembali ke tubuh perempuan yang ingin hamil. “Tingkat keberhasilan IVF sangat tergantung pada usia, kualitas embrio, cadangan sel telur, lingkungan dalam rahim, dan gaya hidup,” pungkas. Maka pilihlah teknik bayi tabung yang tepat.
Aries Kelana
Apa itu Mild Stimulation?
Mild stimulation adalah teknologi bayi tabung yang diperkenalkan KOIC. Menurut dr Eko santoso SpOG, dokter spesialis kandungan KOIC, metode ini menggunakan relatif sedikit obat penyubur dan hormon, tetapi lebih mengutamakan hormon alami pada perempuan. Meski sedikit, banyak keberhasilan kehamilan pada pasien yang memilih metode ini.
Sebaliknya, metode konvensional menggunakan obat stimulasi dosis tinggi yang bertujuan untuk merangsang indung telur untuk memproduksi lebih banyak sel telur untuk diambil. Namun, efek sampingatau komplikasinya lebih banyak.
Eko menambahkan bahwa mild stimulation menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki cadangan sel telur yang rendah. Dengan sedikit obat, indung telur atau ovarium tidak dipaksa bekerja ekstra keras untuk menghadilkan indung telur yang lebih banyak. Mild stimulation, lebih fokus pada peningkatan kualitas sel telur.
Untuk menjalani metode tersebut, Eko menjelaskan beberapa tahap. Pasien terlebih dahulu menjalani tahap persiapan selama 1 siklus berupa drug free follow up untuk mengetahui penyebab gangguan kesuburan, karakteristik haid, dan tindakan atau suppor apa saja yang diperlukan pasien sebelum dan selama proses IVF. “Secara teknis metode mild stimulation akan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu samai akhirnya sel telur bisa diambil,” ujar Eko.
Jika sudah memenuhi syarat melalui pemeriksaan ultrasonografi dan hormon, pada hari ketiga harid dengan obat oral atau injeksi – tergantung kadar hormon dalam darah pasien. Perkembangan sel telur akan terus dipantau, sampai diputuskan untuk dilakukan IVF
Aries Kelana
Berita Terkait
Hadapi Penyakit Akibat Perubahan Iklim, Universitas Nanyang Singapura Dirikan Pusat Riset Baru
Berebut Membuat Obat Kanker Lini Pertama
Peneliti AS Kembangkan Implan Yang Dapat Tingkatkan Sel Imun Untuk Lawan Kanker