
OBATDIGITAL – Puasa tidak hanya memberikan manfaat keimanan bagi penganutnya yang sedang dijalani di bulan Ramadhan ini. Puasa juga penting bagi kesehatan bagi yang menjalaninya. Selain menstabilkan gula darah dan menormalkan berat badan, peneliti menemukan manfaat baru berpuasa.
Seperti dilansir dari situs medicalnewstoday.com, para periset menggunakan 160 peserta studi yang tidak mengonsumsi obat pengencer darah, sampel darah manusia, dan tikus. Riset berlangsung 10 hari.
Hasilnya mereka menemukan bahwa puasa tampaknya membantu menghentikan aktivasi trombosit dan pembentukan bekuan darah.
Hasilnya menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi asam indole-3-propionat atau IPA oleh mikroorganisme usus, yang kemudian memengaruhi pembekuan darah.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap tikus mengungkapkan bahwa puasa intermiten juga dapat membantu meminimalkan kerusakan otak dan jantung yang terkait dengan hilangnya dan kemudian kembalinya aliran darah.
Dalam analisisnya peneliti mengatakan bahwa IPA adalah metabolit yang diproduksi di usus, dan pada tikus. IPa di dalam perut diproduksi oleh bakteri C. sporogenes. Tikus yang melakukan puasa memiliki kadar C. sporogenes yang lebih tinggi. Selain itu, pengobatan antibiotik sangat meminimalkan dampak antiagregasi trombosit dari puasa pada tikus.
Temuan ini tentu sangat membantu untuk penelitian di masa mendatang dan potensi penerapan puasa dalam praktik klinis.
Kabar ini menggembirakan lantaran gumpalan darah dapat berbahaya dan menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan gumpalan darah di paru-paru. Banyak orang yang tertolong nyawanya karena penyakit-penyakit tersebut. Untuk menghindari mengurangi risikonya dokter memberikan resep obat pengencer darah.
Dokter Christopher Yi menyambut baik studi tersebut. Menurut ahli bedah vaskular MemorialCare Orange Coast Medical Center in Fountain Valley, California, AmerikatSerikat, ini adalah studi yang sangat menarik yang menyarankan pendekatan nonfarmakologis baru untuk mengelola risiko trombosis.
“IPA menunjukkan kemanjuran antitrombotik yang sebanding dengan clopidogrel, yang merupakan obat antiplatelet yang umum digunakan. Bersama-sama, keduanya dapat bertindak secara sinergis untuk mengurangi agregasi trombosit dan menurunkan risiko trombosis, faktor penting dalam pengobatan penyakit vaskular dan kardiovaskular. Ini berpotensi memberikan jalur terapi baru bagi para dokter, yang sangat menarik,” ujar Yo yang terlibat dalam studi tersebut.
Aries Kelana
Sumber: medicalnewstoday.com
Foto: (pexels.com
Berita Terkait
Ini yang dilakukan Phillips Untuk Membantu Penanganan Kanker Anak
Hadapi Penyakit Akibat Perubahan Iklim, Universitas Nanyang Singapura Dirikan Pusat Riset Baru
Berebut Membuat Obat Kanker Lini Pertama