OBATDIGITAL – Juni merupakan bulan yang istimewa. Karena pada bulan akan pentingnya memahami penyakit migrain. Dengan cara itu, orang akan tahu betapa bahayanya migrain, sebab migrain bukan nyeri kepala. Sehingga bisa mencegah, mengenali dan mengatasi biala serangan migrain tiba. Peringatan ini penting, karena pekerja merupakan bagian dari penderitanya.
PT Pfizer Indonesia Perdosni (Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia) berkepentingan untuk menjadikan bulan ini sebagai Bulan Kesadaran Migrain. Ini karena jumlah penderita migrain terus meningkat. Migrain merupakan penyakit kelainan neurologis yang paling umum di dunia dengan prevalensi secara global 14,7%. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), migrain dan gangguan nyeri kepala memengaruhi 40% penduduk dunia dan sering menimpa wanita ketimbang pria.
Dr Amarudin, Kordinator Substansi Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja direktorat Bina Kelembagaan K3, Kementerian Tenaga Kerja menyambut baik peringatan Bulan Kesadaran Migrain dan Sakit Kepala. Pihaknya menyambut upaya Perdosni (Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia) menyelenggarakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja mengenai migrain.
“Kami berharap webinar ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait deteksi dini, tatalaksana dan rehabilitasi penyakit migrain dan mendorong pekerja mendapatkan iklim kerja yang kondusif,” ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Rabu (19/6/2024).

Banyak pekerja yang menderita migrain yang bisa mengganggu produktivitas kerja. Untuk itu perlu dukungan support group.
Foto: DR dr Dodik Tugasworo P, SpN, MH.
Sementara itu, Ketua Perdosni, DR dr Dodik Tugasworo P, SpN, MH, mengatakan bahwa melalui sosialisasi ini pihaknya berharap pejuang migrain yang mayoritas pekerja dapat mengatasi migrain secara serius dengan berkonsultasi ke dokter. “Tempat kerja diharapkan memahami tentangan yang dihadapi pekerja, sehingga kalau perlu membentuk support group sebagai dukungan,” katanya.
Aries Kelana
Reporter: Helmi Kurnia
Foto: Perdosni
Berita Terkait
Ini yang dilakukan Phillips Untuk Membantu Penanganan Kanker Anak
Hadapi Penyakit Akibat Perubahan Iklim, Universitas Nanyang Singapura Dirikan Pusat Riset Baru
Berebut Membuat Obat Kanker Lini Pertama