OBAT DIGITAL – Belakangan ini kasus COVID-19 sudah berkurang. Jumlah per harinya pada kisaran di bawah 2.000.
Ini membuat jumlah orang yang berobat dan mengonsumsi obat COVID-19 juga berkurang. Hal tersebut membuat sejumlah industri farmasi kelimpungan. Pasalnya mereka keburu menyediakan stok obat yang banyak untuk mengantisipasi melonjaknya lagi kasus COVID-19 seiring dengan munculnya varian baru.
Karena itu, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia mengimbau pemerintah agar turut mencarikan jalan keluar terkait pendistribusian obat Covid-19.
“Kita tahu bahwa sekarang covid-19 menurun, sedangkan obat-obatan tersedia begitu banyak. Jadi banyak industri sekarang yang merasa mau diapakan obat yang begini banyak,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat GP Farmasi Indonesia F Tirtokoenadi, seperti dikutip dari Tribun Jateng (24/9/2022).
Berita Terkait
Berebut Membuat Obat Kanker Lini Pertama
Ngeri, Trump Berlakukan Tarif Baru Impor. Harga Obat Bakal Makin Mahal
Trump Ancam Kenakan Tarif Baru 20% Kepada Industri Farmasi, Apa Reaksi Mereka?