19 April 2024

Mau Sehat? Klik Obat Digital

Alat Ini Bisa Deteksi Ukuran Tumor Dalam Tubuh

Peneliti AS menciptakan alat untuk mengukur besar tumor dalam tubuh pasien dari luar tubuh. Dokter tak perlu membedah pasien untuk melihat ukuran itu.

OBATDIGITAL – Insinyur di Institut Teknologi Georgia dan Universitas Stanford – keduanya dari Amerika Serikat -telah menciptakan perangkat otonom kecil dengan sensor yang dapat diregangkan/fleksibel yang dapat ditempelkan pada kulit untuk mengukur perubahan ukuran tumor di dalam tubuh.

Perangkat non-invasif yang dioperasikan dengan baterai sensitif terhadap seperseratus milimeter (10 mikrometer) dan dapat mengirimkan hasil ke aplikasi smartphone secara nirkabel secara real-time dengan menekan sebuah tombol.

Para peneliti mengatakan, perangkat mereka—dijuluki FAST untuk “Flexible Autonomous Sensor mengukur Tumors”—sepenuhnya baru, cepat, murah, hands-free, dan akurat untuk menguji kemanjuran obat kanker.

Pada skala yang lebih besar, ini bisa merupakan cara baru yang menjanjikan dalam pengobatan kanker.

Seperti dikutip dari Medical Xpress (16/9/2022), sebelumya peneliti menguji ribuan obat kanker potensial pada tikus dengan tumor subkutan.

Tetapi hanya sedikit yang berhasil sampai ke pasien manusia, dan proses untuk menemukan terapi baru lambat karena teknologi untuk mengukur regresi tumor dari perawatan obat membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membacakan tanggapan.

Variasi biologis yang melekat pada tumor, kekurangan dari pendekatan pengukuran yang ada, dan ukuran sampel yang relatif kecil membuat skrining obat menjadi sulit dan padat karya.

“Dalam beberapa kasus, tumor yang diamati harus diukur dengan tangan dengan kaliper,” kata Alex Abramson, ketua tim peneliti yang bekerja di laboratorium Zhenan Bao di Stanford School of Engineering.

Teknologi Penggunaan kaliper seperti penjepit logam untuk mengukur jaringan lunak tidak ideal, dan pendekatan radiologis tidak dapat memberikan jenis data berkelanjutan yang diperlukan untuk penilaian waktu nyata.

“FAST dapat mendeteksi perubahan volume tumor pada skala waktu menit, sementara kaliper dan pengukuran bioluminesensi seringkali membutuhkan periode pengamatan selama berminggu-minggu untuk membaca perubahan ukuran tumor,” ujarnya.